Komunikasi semestinya membuat kita semua menjadi manusia yang berbela rasa. Di zaman yang serba digital ini kebanyakan dari kita merasa aneh bila tidak mengikuti zaman. Pikiran kita tertuju pada persoalan dangkal, semisal memiliki gadget tercanggih. Bila tidak merasa ada yang hilang.
“Ada orang yang rela menjual tanahnya hanya untuk beli hape dan membagikannya ke saudara-saudaranya. Dia malu karena setiap kali kontak ke saudaranya yang jauh di Jakarta harus pinjam hape tetangga,” ujar Vikjen Keuskupan Weetebula Pastor Mateus Selan CSsR, pada pembukaan Pekan Komunikasi Sosial ke-48 di Gedung Pusat Pastoral dan Sosial, Katikuloku, Sumba Tengah, Senin (26/5/2014).
Pastor Mateus menyebutkan, komunikasi seharusnya juga membuat orang makin memiliki integritas. Sekretaris Eksekutif KOMSOS KWI, Pastor Kamilus Pr meyebutkan integritas ini dalam bentuk sikap seperti yang diungkapkan Kelompok Bakti Kasih Kemanusiaan (KBKK) yang dipimpin dr. Irene Setiadi Sp.KK.
Kelompok ini, menurut Romo Kamilus berhasil memanfaatkan jaringan pertemanan yang terbentuk dan terpelihara lewat Blacberry Messenger untuk menggalang dana, bekerja sama dan bersatu menolong sesama di mana saja berada.
Dengan pekan komunikasi sosial ini, Romo Mateus berharap agar kita semua sebagai orang Katolik tidak terjebak pada hanya menggunakan alat, melainkan mampu memanfaatkan alat untuk kebaikan sesama. “Seperti orang Samaria yang baik hati, dia adalah manusia yang berintegritas. Semestinya komunikasi dan perjumpaan kita dengan yang lain juga membawa perubahan yang baik,” ujar Pastor Mateus Selan.
Mantan Jesuit, Pendiri Sesawi.Net, Jurnalis Senior dan Anggota Badan Pengurus Komsos KWI