Keuskupan Denpasar, Komsos Denpasar, Gereja Katolik, Gereja Katolik Indonesia, Katekese, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Komsos KWI
Foto: Komsos Denpasar

MIRIFICA.NET – Bekerjasama dengan Yayasan Insan Mandiri (Iman) Denpasar Cabang Lombok, Komisi Komsos Keuskupan Denpasar memberikan pelatihan dasar jurnalistik selama empat hari, 12-15 Oktober 2021.

Kegiatan berlangsung di Aula Yayasan Iman Lombok, di jalan Beo, Cakranegara, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Peserta kegiatan tersebut adalah para guru dan siswa dari unit-unit sekolah di bawah naungan Yayasan Iman Cabang Lombok.

Ada delapan unit sekolah di bawah yayasan milik Keuskupan Denpasar ini yang tersebar di Kota Mataram, terdiri dari satu PAUD, masing-masing dua unit TK, SD dan SMP serta satu unit SMA.Setiap sekolah tersebut mengikutsertakan para gurunya untuk mengikuti kegiatan ini. Sedangkan peserta siswa hanya SMP dan SMA. Total 40 peserta terdiri dari 22 siswa dan 18 guru. Menariknya para peserta tidak sebatas guru atau siswa Katolik, tetapi lintas agama.

Keuskupan Denpasar, Komsos Denpasar, Gereja Katolik, Gereja Katolik Indonesia, Katekese, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Komsos KWI
Foto: Komsos Denpasar

Pemateri atau fasilitator kegiatan ini sepenuhnya dari Tim Komisi Komsos Keuskupan Denpasar di bawah koordinasi Ketua Komsos, RD. Herman Yoseph Babey.

Ketua Yayasan Insan Mandiri Denpasar Cabang Lombok, RD. Patrisius Woda dalam sambutan pembukaan mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan mengembangkan minat literasi para guru maupun anak didik, khususnya dalam bidang jurnalitik.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya yayasan dalam mengembangkan literasi. Era sekarang ini literasi itu amat penting dalam menuangkan gagasan atau kenyataan yang terjadi lewat tulisan, maupun meluaskan wawasan dengan kebiasaan membaca. Kami berharap melalui pelatihan jurnalistik ini sebagai jembatan yang dapat menggali sekaligus mengasah potensi dan minat siswa dan guru di bidang jurnalistik,” ungkap Ketua Yayasan Iman Lombok yang akrab disapa Romo Woda.

Keuskupan Denpasar, Komsos Denpasar, Gereja Katolik, Gereja Katolik Indonesia, Katekese, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Komsos KWI
Foto: Komsos Denpasar

Romo Woda juga mengakui, Yayasan Iman Cabang Lombok memiliki program untuk membuat Majalah serta website berita yang rencananya akan dikelola oleh pihak Yayasan, dengan maksud selain sebagai sarana dalam mempromosikan sekolah-sekolah juga menjadi sarana untuk menyalurkan sekaligus mengembangkan minat menulis para guru dan siswa, terutama tulisan-tulisan yang memiliki nilai berita.

Ketua Komisi Komsos Keuskupan Denpasar RD. Herman Yoseph Babey dalam arahannya mengungkapkan target yang ingin dicapai dalam pelatihan ini yakni para peserta mampu memproduksi berita baik dalam bentuk cetak maupun video jurnalistik. Romo Babey sendiri mengawali materi pertama dengan topik “Mengubah Dunia Melalui Jurnalistik.”

Materi-materi lainnya dalam pelatihan ini yakni Teknik Menulis Berita yang disampaikan oleh Hironimus Adil, salah satu Tim Komsos Denpasar sekaligus Redaktur Majalah Agape dan Redaktur Website Keuskupan Denpasar. Hiro, demikian biasa disapa, juga menyampaikan tentang Jurnalisme di Era Digital, antara lain mengenalkan bagaimana menulis berita untuk media online dan video jurnalistik. Materi kedua adalah Teknik Wawancara yang disampaikan oleh Blasius Naya Manuk, juga anggota Tim Komsos Denpasar.

Salah seorang Tim Komsos Denpasar lainnya yang juga Admin Website Keuskupan Denpasar Samuel Krismanto, membawakan materi Pengenalan Multimedia, Dasar-dasar Sinematografi untuk Video Jurnalistik dan Video Post Production (Editing) baik menggunakan editing handphone maupun dengan software professional.

Para peserta juga dibekali pengetahuan dan praktek Layout Design Majalah menggunakan Adobe In Design yang diberikan oleh Christine Sumiyem, Design Grafis Majalah Majalah Agape yang dikelola Komsos Denpasar.

Keuskupan Denpasar, Komsos Denpasar, Gereja Katolik, Gereja Katolik Indonesia, Katekese, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Komsos KWI
Foto: Komsos Denpasar

Selama dua hari pertama peserta dibekali dengan teori dan pengenalan peralatan multimedia. Hari ketiga langsung praktek berupa liputan ke lapangan, menulis hasil liputan, memproduksi video jurnalistik dan editing. Untuk praktek hari ketiga ini, peserta dibagi dalam kelompok terdiri dari empat kelompok siswa dan tiga kelompok guru. Setiap kelompok diberi tugas untuk menghasilkan karya jurnalistik dalam betuk berita tulisan dan berita video (video jurnalistik).

Selain hasil karya kelompok, masing-masing peserta juga ditugaskan menulis berita kegiatan ini dan berita profil seseorang dengan gaya feature.

Hari terakhir kegiatan ini adalah evaluasi hasil karya dari setiap kelompok baik tulisan maupun video juranalistik. (Hironimus Adil)