KOMISI Kateketik Keuskupan Agung Kupang menjadi tuan rumah pertemuan Komisi Kateketik (KOMKAT) ke 35 se- Regio Nusra yang bertema “Menjadi Fasilitator Katekese yang Handal di Era Digital”. Persiapan tuan rumah menyambut acara tahunan ini telah dilakukan selama beberapa bulan sebelumnya. Terhitung dua kali rapat komisi diadakan untuk menyusun kepanitiaan dan evaluasi kerja panitia. Rapat persiapan melibatkan semua komisi yang seluruhnya termasuk dalam anggota kepanitiaan.
Pertemuan KOMKAT tahun ini berlangsung sejak tanggal 24-28 Agustus 2015 yang bertempat di rumah ret-ret biara SSpS-Belo. Ketua KOMKAT KAK, RD. Patris Nenonnub dalam rapat pemantapan mengatakan bahwa tuan rumah telah siap untuk menerima tamu dan undangan dari Keuskupan-Keuskupan se-regio nusra. “Kita telah menerima surat dan sms dari Romo penghubung, RD. Fransiskus E. Da Santo untuk mempersiapkan semua hal. Selain tamu-tamu, kita juga mengundang para katekis dari paroki-paroki dalam Keuskupan Agung Kupang. Setiap Paroki diminta utusan masing-masing satu atau dua orang”, demikian kata Romo Patris.
Seluruh rangkaian kegiatan yang dijalankan oleh panitia telah dimulai sejak para peserta tiba di bandara. Bagi masing-masing peserta telah disiapkan kendaraan untuk dijemput dan diantar menuju rumah penginapan. Semua peserta tiba pada tanggal 24 dengan menggunakan line udara yang berbeda-beda sehingga panitia bersiap-siap di bandara sejak pagi hari. Beberapa peserta baru tiba pada pukul 19.00 WITENG. Peserta yang menghadiri pertemuan ini berasal dari Keuskupan Ruteng, Keuskupan Maumere, Keuskupan Larantuka, Keuskupan Weetebula, Keuskupan Atambua dan peserta tuan rumah dari Keuskupan Agung Kupang
Setelah berkumpul di rumah penginapan, tepat pukul 16.00 semua peserta diantar oleh bus menuju Paroki Santo Fransiskus dari Asisi – BTN/Kolhua untuk mengikuti misa dan ceremoni pembukaan. Tepat di halaman Gereja BTN, semua peserta utusandari masing-masing Keuskupan dikalungi selendang oleh Pastor Paroki, RD. Simon Tamelab dan Dewan Pengurus Paroki (DPP). Acara penyambutan ini diiringi dengan tarian adat Timor dari suku Helong dan Natoni Adat (Bahasa Adat Timor).
Upacara Ekaristi dimulai tepat pukul 17.00 yang dipimpin oleh konselebran utama Mgr. Petrus Turang. Dalam khotbanya Uskup Agung Kupang menyampaikan ucapan selamat datang kepada peserta. Bapak Uskup juga menasehati para peserta untuk menanggapi dengan gembira pertemuan dan pelatihan menjadi fasilitator katekese di era digital. Menurut Bapak Uskup, era digital ini merupakan sebuah kemajuan besar dalam dunia saat ini. Uskup Agung Kupang menghimbau agar fasilitas digital jangan menjadi hambatan untuk terus mewartakan nilai-nilai Kerajaan Allah. “Yang paling menyentuh manusia bukan soal alat-alat teknis yang digunakan untuk berkatekese, tetapi sapaan dari hati ke hati. Cinta dan pelayanan lah yang merupakan kunci kesuksesan dalam mewartakan Kerajaan Allah” Tegas Uskup Agung Kupang.
Dalam pertemuan ini, para Katekis Regio Nusra belajar berkatekese dengan menggunakan program Cliptomize dan Prezi.com.
Selain itu, para peserta juga fokus membuat Mazmur dengan teknik ‘way of seeing’ menggunakan pinterest
Rangkaian acara pelatihan ditutup dengan ziarah bersama di Taman Doa Oebelo dan dilanjutkan dengan makan siang bersama di Pantai Lasiana. Kemudian peserta kembali ke penginapan untuk beristirahat. Malam perpisahan ditandai dengan acara rekreasi dan goyang ria bersama.
Author: Diakon Kurniadi Laksepo
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.