MIRIFICA.NET- Pulau Belitung, Keuskupan Pangkalpinang menjadi tuan rumah pertemuan para pegiat Komisi Keadilan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKPPMP) Regio Sumatera, bersama para pegiat Justice, Peace and Integrity of Creation (JPIC) Kongregasi Regio Sumatera. Acara yang dimulai senin (08-13/10/19) berlangsung selama lima hari. Pertemuan ini berangkat dari keprihatinan akan kebutuhan pastoral dan terinspirasi dari seruan Paus Fransiskus yang terangkum dalam Buku Arah Pastoral Perdagangan Manusia.
RP. Aegidius Eko Aldilanta, O.Carm, Sekretaris Eksekutif KKPPMP KWI mengapresiasi penyelenggaraan pertemuan ini. Ia menilai pertemuan tahun ini menjadi semakin fokus dibandingkan dengan pertemuan tahun sebelumnya. Selain lebih fokus, pertemuan ini sangat bermanfaat tidak hanya untuk menambah informasi dan wawasan mengenai kompleksitas serta detailnya berbagai masalah dalam konteks human trafficking, tetapi juga memunculkan solusi untuk membuat komitmen sebagai acuan dari gerak bersama yang akan diciptakan.
Unduh : Memoranda KKPPMP & JPIC Regio Sumatera
Sekretaris eksekutif yang akrab disapa Romo Eko ini, mengungkapkan kegembiraannya atas pertemuan tahun ini. Karena pertemuan regio untuk keuskupan-keuskupan di Pulau Sumatera ini turut dihadiri oleh beberapa kongregasi yang memiliki JPIC. Hal ini menunjukkan bahwa semua merasa bertanggungjawab. Pertemuan kali ini tidak hanya membahas kepentingan Keuskupan tetapi juga kepentingan kongregasi-kongregasi terlebih para suster. Tercatat ada lebih dari lima anggota JPIC turut hadir menjadi perwakilan kongregasi masing-masing. Keputusan bersama untuk membuat memoranda pun merupakan bentuk ekspresi dalam menciptakan sinergitas dan berjejaring yang semakin luas sehingga acuan rencana kerja dengan aksi nyata gerak bersama dalam satu tahun mendatang akan lebih terasa.
Pertemuan yang dirangkaikan juga dengan Pertemuan Badan Pengurus Komisi KKPPMP ini dihadiri oleh Mgr. Dominikus Saku, Uskup Keuskupan Atambua, sekaligus Ketua Komisi Keadilan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKPPMP) KWI. Uskup yang baru pertama kali mengikuti Pertemuan KKPPMP regio Sumatera ini, turut mendampingi kegiatan dan sekaligus menggelar rapat Badan Pengurus Komisi KKPPMP yang membahas isu perdagangan manusia di wilayah Sumatera serta beberapa persoalan menyangkut keadilan perdamaian dan pastoral migran dan perantau Gereja Katolik Indonesia.
Pertemuan penuh keakraban dan persaudaraan ini ditutup dengan perayaan Ekaristi Bersama umat paroki Regina Pacis, Tanjung Pandan yang dipimpin Mgr. Dominikus Saku, didampingi tujuh imam yang tergabung badan pengurus komisi KKPPMP KWI dan pastor Paroki Tanjung Pandan, Romo Frengkie
Dalam homilinya Bapa Uskup berpesan agar umat tetap kuat dan bertahan dalam iman, bahwa iman akan Tuhan memampukan kita agar tersembuhkan dari berbagai penyakit. Sebab sakit itu bukan melulu hanya soal pribadi dengan dokter dan obat tapi bagaimana relasi manusia dengan Tuhannya. Soal ketabahan, soal kesetiaan soal penyerahan diri pada Tuhan menjadi inti terdalam dari penderitaan.
Bapa uskup mengucapkan terima kasih kepada Mgr Sunarko yang diwakili Romo Frengki yang telah menyambut dan memberikan banyak dukungan untuk suksesnya pertemuan Regio Sumatera ini. Misa meriah dan lengkap yang jarang terjadi ini dihadiri oleh ratusan umat, memenuhi semua kursi atas dan bawah dari Gedung Gereja Regina Pacis. Dilangsungkannya perayaan Ekaristi bersama umat ini menandakan ditutupnya rangkaian acara pertemuan para pegiat KKPPMP dan JPIC Regio Sumatera dan sudah menyepakati tuan rumah tahun depan adalah menentukan Keuskupan Agung Medan sebagai tuan rumah pertemuan ditahun 2020 mendatang. (RD.Stefen Tomeng/Stefani)
Editor: RD Steven Lalu
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.