Banyak cerita menarik dari kegiatan live in IYD 2016. Sejak tiba di Keuskupan Manado, Mirifica.net mencoba untuk menelusuri tempat-tempat live in orang muda katolik yang tersebar di 9 kevikepan dan 63 paroki.
Di hari ketiga ini, Mirifica.net menyambangi Paroki Malalayang tempat live in tamu luar biasa IYD 2016, Keuskupan Kinabalu, Malaysia. Satu-satunya tamu dari negara tentangga.
Dipandu langsung oleh RD. Steven Lalu, Direktur Radio Montini Mirifica.net diantar ke Gereja Paroki Malalayang.
Tiba di paroki, kami mendapat informasi bahwa beberapa OMK Keuskupan Kinabalu sedang berkumpul di salah satu rumah untuk memasak bersama. Sayangnya Romo Steven harus kembali ke Radio Montini untuk menerima tamu. Akhirnya kami diantar ke lokasi oleh panitia.
Setiba di lokasi, aroma masakan mulai tercium dari tempat kami menghentikan kendaraan tepatnya di depan rumah keluarga Bapak Engel Palendeng, umat paroki Malalayang yang menjadi tuan rumah acara memasak siang itu. Terlihat beberapa orang berkumpul di dapur. Saat kami mulai menyambangi dapur, tampak dua gadis cantik sedang sibuk memasak kangkung balacan dan bubur manado atau tinutuan.
Dua belia muda, sebutan Orang Muda Katolik di Keuskupan Kinabalu ini adalah Antoinette Justin (24) dan Valencia Ann (22) yang hadir sebagai peserta IYD 2016 bersama 23 orang belia muda lainnya.
Meski baru pertama kali berkunjung ke Indonesia, Net dan Vel seperti berada di negaranya sendiri. Mereka mengaku sangat terkesan dengan orang-orang Indonesia yang sangat ramah dan friendly.
“Orang-orang disini sangat ramah dan friendly. Saya sangat senang. Ini diluar ekpekstasi saya. i’m happy and blessing ” terang Antoinette Justin, yang sangat fasih berbahasa Indonesia. Sekilas tak tampak kalau dia OMK negara tetangga.
Selama hampir 4 hari live in, Antoinette Justin atau Net praktis tak mengalami kesulitan. Bahasa yang hampir sama, sangat memudahkan Net dan Vel untuk cepat membaur dengan orang tua angkatnya.
Net yang adalah Ketua OMK di Kinabalu merasakan banyak hal yang bisa dipelajari dari live in IYD 2016. Di antaranya yang paling membuatnya terkesan adalah kerukunan umat beragama di Indonesia. “Orang-orang di sini sangat rukun. Meski berbeda agama tetapi dapat hidup bersama dan rukun.” Ujar dara cantik berkacamata ini.
“Tidak seperti di negaranya yang sangat terkotak-kotak. Tidak bisa membaur seperti di sini,”sahut Vel sambil menuangkan garam dalam kangkung balacan yang sedang dimasaknya.
OMK Kinabalu Malaysia menjadi peserta luar biasa dalam IYD 2016. Kehadiran kontingen yang dikomandani Denis Patrick ini tak lain karena undangan khusus Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) RD. Antonius Haryanto yang sebelumnya pernah live in di Keuskupan Kinabalu beberapa waktu yang lalu.
Undangan Romo Harry pun disambut baik dan OMK Keuskupan Kinabalu siap memeriahkan perayaan akbar perjumpaan Orang Muda Katolik se-Indonesia yang akan dibuka pada tanggal, Selasa 4 Oktober 2016 di Stadion Klabat Manado.
Praktisi di bidang Public Relation, Tim Komsos KWI