TERKAIT dengan kabar bohong atau hoaks yang saat ini sedang merajalela, Bupati Banyumas Achmad Husein minta agar masyarakat tidak menelan mentah-mentah dan jangan langsung percaya berita apa pun yang diterima.
“Setelah membaca, pikiran akan bereaksi apakah berita ini masuk akal atau tidak. Kita harus komunikasikan kepada teman sambil menunggu info lanjutan apakah berita yang kita terima itu dapat dipercaya atau tidak,”ujar Bupati saat memberi sambutan pada pembukaan Pekan Komunikasi Sosial Nasional (PKSN) ke-51 di Gedung Paschalis, Jalan Gereja, Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (22/5/2017).
Kalau pun sudah merasa percaya dengan berita tersebut, sebaiknya tidak mengambil langkah buru-buru. Perlu dipertimbangkan apakah berita ini membuat sengsara orang lain atau tidak bila disebarkan.
“Membuat kegoncangan atau tidak. Karena orang yang bahagia adalah mereka yang membuat bahagia orang lain,”ujar Achmad Husein.
Karena itu, Bupati memberi kiat. Apa pun langkah kita terutama dalam menyebarkan informasi dan berita yang didapat dari media sosial atau grup messenger, antara lain :
1. Tidak merugikan orang lain atau melanggar hukum orang lain
2. Harus memberi hal yang sifatnya positif bagi lingkungan, masyarakat dan diri sendiri
3. Selama langkah kita membawa dampak positif, lakukan dengan tulus ikhlas. “Maka kita akan melangkah dalam kebenaran,”ujar Bupati.
Sementara itu di kesempatan lain Ketua Komsos Keuskupan Purwokerto yang juga menjadi Ketua Panitia PKSN RD Teguh Budiarto menyebutkan akan membentuk tim hoaxbusters yang berfungsi melawan kabar-kabar bohong dari beredar di masyarakat. “Dengan palu besar dari balon saya bilang ‘mati kau hoax’ sambil memukul palu keras-keras saat memberi homili beberapa pekan sebelum PKSN,”ujar Teguh.
Mantan Jesuit, Pendiri Sesawi.Net, Jurnalis Senior dan Anggota Badan Pengurus Komsos KWI