Beranda Jendela Alkitab Harian Ketika niat baik tidak diperhitungkan. St Hieronimus (Luk 9:51-56), 30 September 2014

Ketika niat baik tidak diperhitungkan. St Hieronimus (Luk 9:51-56), 30 September 2014

Yesus dan wanita samaria, ilustrasi dari sangsabda.wordpress.com

Dalam perjalanannya menuju Yerusalem Yesus dan para muridNya melewati Samaria dan ternyata mereka tidak mau menerima Yesus karena perjalananNya menuju Yerusalem. Penolakan itu didasari oleh permusuhan antara orang Yahudi dan Samaria yang memiliki tempat ibadah dan imam-imam mereka sendiri. Ketika para murid terbakar emosinya justru Yesus menegor mereka dan melanjutkan perjalanan ke desa yang lain.

Pengalaman tidak diterima, ditolak memang menjengkelkan, terlebih kalau bukan karena kesalahan sendiri. Tidak jarang terjadi orang lain yang berbuat salah atau masalah pribadi menjadi masalah kelompok dan diwariskan turun temurun sehingga terjadi permusuhan yang berkepanjangan.

Melaui Sabda Tuhan hari ini kita diajak untuk menerima penolakan karena iman, kebenaran dan karena kita murid-muridNya. Penolakan menjadi kesempatan rahmat untuk menunjukkan jati diri kita sebagai murid Tuhan sehingga nilai-nilai Kerajaan Allah semakin dirasakan oleh banyak orang. Sebagai murid-muridNya kita juga harus berani menghapus sikap permusuhan dan menggantinya dengan mengampuni dan membangun persaudaraan. Sanggupkah kita?

Hari merupakan penutupan  Bulan Kitab Suci Nasional dan  Gereja juga dikenal karena kecintaannya terhadap Kitab Suci,  yaitu Santo Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja. Karya utamanya adalah terjemahan Perjanjian Lama dari bahasa Ibrani ke bahasa Latin dan revisi Perjanjian Baru berbahasa Latin. Semoga permenungan dan doa selama bulan Kitab Suci ini semakin membawa kita pada rasa cinta yang lebih besar terhadap kitab suci. Rasa cinta itu semakiaan nyata dengan perwujudannya rajin membaca kitab suci, merenungkannya dan tentunya juga dihidupi, sehingga hidup kita senantiasa bersumber dan mengalir dari SabdaNya.

 

Keterangan foto: Yesus dan wanita samaria, ilustrasi dari sangsabda.wordpress.com