DARI kisah perumpamaan tentang orang Farisi dengan pemungut cukai, kita dapat memetik pelajaran yang sangat berharga.
Jangan pernah kehilangan kewaspadaan terhadap hasutan iblis, sekalipun kita rajin berdoa, tekun beribadah dan aktif berkarya di paroki. Iblis mampu menggunakan prestasi kita sebagai senjata untuk membuat kita bangga akan kemampuan diri sendiri, membuat kita merasa paling benar dan suci di hadapan Tuhan karena kita bekerja di ladangNya, dan pada akhirnya menyeret kita kepada kesombongan rohani.
Mari belajar untuk:
- tetap rendah hati walau disanjung dan dipuji; karena Tuhan tidak menilai prestasi yang kita raih, melainkan ketulusan hati kita dalam melayani sesama.
- menghargai setiap pribadi tanpa terkecuali; jangan menghakimi dan merendahkan karena semua manusia amat berharga di mataNya.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.