BANYAK orang menganggap bahwa dengan mentaati hukum dan peraturan gereja secara total, keselamatan sudah berada di dalam genggaman tangan mereka. Mereka merasa lebih baik dan lebih saleh daripada orang lain sehingga gemar mengkritik dan menghakimi orang yang tidak menjalankan hukum dan peraturan dengan ketat. Secara berangsur-angsur mereka jatuh ke dalam kesombongan rohani.
Memang kita harus taat pada hukum dan peraturan, namun pelaksanaannya harus selaras dengan hukum Kasih yang diajarkan Yesus. Keselamatan diperoleh melalui tindakan kasih, bukan hanya dengan menjalankan peraturan secara membabi buta. Bila kita mengaku sebagai orang beriman, maka seluruh hidup kita tentunya harus sesuai dengan kehendakNya.
Bagaimana sikap kita selama ini? Apakah dengan menjalankan peraturan dan hukum membuat kita lebih toleransi terhadap sesama? Ataukah malah membuat jarak dengan sesama?
Mari renungkan.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.