PADA malam Minggu, 14 Agustus 2016, pelari 100 m asal Jamaika, Usain St. Leo Bolt meraih medali emas tiga kali berturut-turut, kali ini di Rio de Jenairo. Sukses ini membuat Usain menjadi satu-satunya pelari yang meraih medali emas tiga kali berturut-turut.
Pencapaian tersebut mengingatkan kembali upacara seremonial yang begitu mengesankan di Beijing pada 2008 dan di London tahun 2012. Meskipun ada yang meragukan mengapa Bolt dijuluki sebagai manusia tercepat di Planet Bumi ini.
Barangkali, tidak mudah untuk menyoroti kehidupan iman Usain Bolt sebagai seorang Katolik. Pada bulan Agustus 2012, sebelum Bolt berpartisipasi dalam Olimpiade di London, Catholic National Agency melaporkan bahwa Vatikan mengudang Bolt untuk membagikan pengalaman keagamaannya. Diberitakan pula bahwa Bolt dikenal biasa membuat tanda salib sebelum memulai perlombaan, dan ia menggunakan nama pelindung Santo Leo.
Selain tanda-tanda di atas yang memberinya inspirasi luar biasa terhadap perjalanan imannya, Bolt juga mengenakan sebuah kalung medali emas, Santa Perawan Maria. Di dalam medali ini ada tulisan berbahasa Perancis: O, Marie, conçue sans Peche, Priez pour nous qui avons recours à vous. Artinya, “O, Maria, yang dikandung tanpa noda, doakanlah kami yang meminta pertolongan padamu.”
Tentang imannya :
Usain St. Leo Bolt lahir dan dibesarkan di Sherwood Konten , Trelawny , Jamaika .
Bolt adalah seorang Katolik dan nama tengahnya diberikan kepadanya untuk menghormati salah satu Paus pada masa awal Gereja Katolik. Bolt taat dalam imannya, ia membuat tanda salib sebelum memulai kompetisi. Menurut kesaksian orang banyak, ia “percaya Alkitab, menghormati Allah dan Yesus serta setia pada ajaran Kristen. ”
Bukan hanya kesaksian banyak orang saja. Bolt juga sering men-tweet keyakinan Kristianinya seperti : “Bersama Tuhan segala sesuatu mungkin …, Aku akan memenangkan perlombaan ini #Terima kasih Tuhan.
======
Diterjemahkan dari aleteia.org
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.