HARI Kamis (23/10) pukul 16.00 WIB kemarin dan bertempat di Pendopo Museum Misi Muntilan, diselenggarakan Jumpa Pers dan Kendurenan bersama sejumlah insan pers, cetak maupun elektronik.
Acara dibuka oleh Sdr. Lukas Awi Tristanto, Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang (Kom HAK KAS) yang juga Sekretaris Panitia Kongres Persaudaraan Sejati Lintas Iman Keuskupan Agung Semarang.
Sementara, acara Jumpa Pers disampaikan oleh Romo Aloys Budi Purnomo Pr, Ketua Kom HAK KAS yang juga menjadi Ketua Panitia Kongres Persaudaraan Sejati Lintas Iman. Turut hadir dalam Jumpa Pers tersebut Vikep Kedu Romo FX Krisno Handoyo Pr, Direktur Museum Misi Muntilan Romo Nugroho Tri, Ketua Komisi Komsos KAS Romo Noegroho Agoeng Pr, dan sejumlah Panitia Kongres dari Muntilan.
“Ini merupakan Kongres Persaudaraan Sejati Lintas Iman yang untuk pertama kali akan diselenggarakan Gereja Katolik Keuskupan Agung Semarang,” jelas Romo Aloysius Budi Purnomo Pr.
Selanjutnya diterangkan latar belakang diadakannya Kongres, yakni kesadaran akan pentingnya membangun keterbukaan terhadap yang lain dalam sikap hormat dan saling menghargai.
Arah Dasar Umat Allah KAS 2011-2015 antara lain memberi perhatian pada fokus pastoral tentang hidup beriman yang dialogis dan ekumenis. Merajut persaudaraan sejati lintas iman merupakan upaya mewujudkan cita-cita fokus pastoral tersebut.
Romo Aloysius Budi Purnomo juga menerangkan gambaran umum Kongres yang akan berlangsung tiga hari dua malam, Jumat-Minggu, 24-26 Oktober 2014 di aula SMA PL van Lith, Muntilan itu. Tiga ranah ditempuh yakni edukasi, animasi, dan selebrasi.
Narasumber
Dalam rangka edukasi dihadirkan 10 narasumber para tokoh dari enam agama, termasuk Penghayat Kepercayaan dan Kebatinan. Di antara para nara sumber itu adalah Mgr. Johannes Pujasumarta (Uskup Agung Semarang), Sr. Martha E. Driscoll, OCSO (Abdis Pertapaan Gedono), Prof. Buya Ahmad Syafii Ma’arif (Mantan Ketua PP Muhammadiyah), Bante Sri Pannyavaro Mahatera, dan mantan Ibu Negara Ibu Sinta Nuriyah Wahid (istri mendiang alm. Presiden Abdurrahman “Gus Dur” Wahid).
Kongres Persaudaraan Sejati yang bertema “Beriman Cerdas, Tangguh dan Misioner untuk Membangun Persaudaraan Sejati” itu tercatat diikuti oleh 821 peserta dan panitia selain sejumlah tamu undangan lainnya. “Kongres ini bersifat kerakyatan dan partisipatif, tidak di tataran elit para tokoh agama melainkan di akar rumput, umat dan jemaat,” jelas Romo Budi didampingi oleh Mas Ahmad Chabibullah, yang akan memimpin doa selamatan secara Islami.
Diharapkan, Kongres yang ditandai pula dengan animasi dan selebrasi dalam gelar kesenian dan kebudayaan berbagai agama ini tetap berlanjut di masa mendatang secara berkala. Buah-buah iman dalam keberagaman selalu menjadi kekayaan sinergis bagi anak-anak bangsa.
Usai Jumpa Pers, acara dilanjutkan dengan doa selamatan secara Islami oleh Chabibullah. Dalam doanya, Mas Chabib – panggilan akrab Ketua GP Ansor Magelang – memohon agar hajatan Kongres Persaudaraan Sejati Lintas Iman yang diselenggarakan Gereja Katolik Keuskupan Agung Semarang itu membawa kemaslahatan bagi hidup bersama sebagai warga bangsa Indonesia yang ditandai oleh kehadiran berbagai umat beragama.
Setelah doa bersama, Romo Aloys Budi memotong tumpeng dan menyerahkannya kepada Mas Chabib sebagai tanda persahabatan dan persaudaraan lintas iman. Persahabatan dan persaudaraan pun ditandai dengan santap malam bersama semua yang hadir dalam Jumpa Pers dan Kendurenan tersebut.
SALAM TIGA JARI: Persatuan Indonesia dalam Keragaman
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.