BANYAK orang yang hidup keagamaannya terlihat suci, aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial namun ternyata di dalam keluarga sendiri, ditakuti oleh anak dan pasangannya karena perangainya yang buruk. Mereka hidup dalam kepura-puraan, mengelabui orang di sekitar dengan penampilannya yang saleh.
Bagaimana dengan diri kita? Apakah semua tindakan dan pelayanan kita hanya sebatas aktivitas jasmani saja, sementara hati dan sikap hidup kita jauh daripada Tuhan?
Sadari bahwa di hadapan manusia kita dapat bersandiwara, namun di hadapan Tuhan semuanya akan terungkap. Mari tata sikap hidup kita, perkenankan SabdaNya memurnikan hati dan budi kita, agar kita dapat hidup jujur dan benar, selaras dalam kata dan perbuatan.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.