Hidup mempunyai tujuan. Manusia yang tidak mempunyai tujuan pasti seperti kapal terapung dilautan dan tak tahu harus berlabuh dimana. Kita sekolah, kita bekerja, tentu memiliki tujuan tersendiri. Ada harga yang harus dibayar untuk sekolah, bekerja dsb?
Lalu apa yang kita cari dengan beriman kepada Tuhan Yesus? Sudah pasti kita ingin memperoleh hidup kekal dalam Kerajaan Allah. Apakah ada harga yang harus dibayar?
Jika demi harta duniawi saja kita belajar dan bekerja pontang panting apalagi demi harta surgawi, yakni Kerajaan Allah.
Musuh kita yang paling utama dalam mendapatkan dan mengumpulkan harta surgawi adalah diri kita sendiri. Seringkali kita masih memaksakan kehendak kita dalam menjalani hidup ini. Kita egois, mendendam, irihati, sombong dan hal lainnya yang malah membuat kita semakin sulit menemukan harta dan mutiara hidup.
Kita harus lebih bekerja keras dalam mengalahkan kecendrungan-kecendrungan buruk kita dan menggantinya dengan kecendrungan yang baik, pada saat itulah kita menemukan harta dan mutiara indah yang sesungguhnya yang berdiam dalam diri kita sendiri yakni Yesus. Dia mungkin pernah, sedang terlupakan di sela-sela kesibukan rutinitas hidup kita hingga kita terseret oleh kehendak pribadi kita.
“Terpendam dan mencari” Mari mencari harta dan mutiara indah yang ada dalam diri kita, jangan mencarinya di gadget, keramaian klub, internet, dan lain sebagainya yang menjadi harta duniawi. Harta itu ada dalam diri kita, dalam keheningan doa, dalam kasih dan pengampunan, dalam perhatian kita terhadap saudara-saudari kita yang menderita dan dalam segala kebaikan yang kita buat.
Doa :
Tuhan Yesus, bantu aku mengalahkan kecendrungan-kecendrungan buruk dalam diriku agar aku mampu menemukan kebaikan-kebaikan dalam diriku.
Niat:
Memaafkan dan meminta maaf pada orang yang menyakiti aku dan yang aku sakiti.
Keterangan foto: Ilustrasi dari sdftyujklvbn.blogspot.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.