Beranda Jendela Alkitab Harian Kata Yesus Kepadanya: “MARIA”, Selasa 22 Juli

Kata Yesus Kepadanya: “MARIA”, Selasa 22 Juli

Yesus dan Maria Magdalena, ilustrasi dari seashoremary.wordpress.com

Tidak bisa dipungkiri mungkin semua warga negara Indonesia menanti-nantikan hari ini, 22 Juli 2014. Karena pada hari inilah Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan hasil dari Pemilu 2014, di mana pasangan Prabowo-Hatta atau pasangan Jokowi-Jusuf Kalla akan menjadi presiden dan wakil presiden RI yang ke-7.

Rasa penasaran kita terhadap perhitungan KPU tentunya dibarengi dengan rasa was-was yang tidak mengenakan. Apakah hasil pemilu ini akan diterima oleh semua pihak dengan lapang dada?

Dalam keadaan seperti ini bagaimana Kitab Suci memberikan kita inspirasi sebagai tuntuntan Tuhan kepada kita umatNya.

Hari ini Gereja Katolik memperingati Santa Maria Magdalena. Maria inilah yang berdiri dekat kubur Yesus sambil menangis dan menengok ke dalam kubur Yesus yang didapatinya kosong. Kepada Maria tampaklah 2 orang malaikat. Pertanyaan Malaikat menarik untuk kita gali. Malaikat berkata kepada Maria: “Ibu, mengapa engkau mengangis?

Malaikat mengajak Maria untuk menyadari keadaan atau disposisi dirinya saat itu. Malaikat mengajak Maria untuk melihat lebih dalam keadaan dirinya dan mengenali perasaannya sendiri.

Hal ini menarik mengingat bahwa banyak orang modern yang berusaha mencari pelarian dari berbagai masalah hidupnya. Mereka berusaha menutupi perasaan dan masalahnya dengan berbagai macam make up atau kesibukan dan hingar bingar perkotaan. Namun mereka tidak menyadari bahwa itu semua hanyalah menutupi masalah mereka untuk sesaat saja.

Itu juga yang dialami oleh Maria. Kesedihannya membuat dia “buta” untuk melihat kenyataan yang sesungguhnya. Ia tidak dapat melihat kehadiran Yesus, seorang pribadi yang sudah biasa dikenalnya.

Di sinilah Sang Guru memberikan pencerahan yang luar biasa. Yesus menyapa Maria dengan namanya sendiri: “Maria”. Dalam tradisi Yahudi, nama mempunyai peran sangat istimewa dalam kehidupan manusia. Kita ingat bagaimana dalam proses penciptaan manusia diberi kuasa oleh Allah untuk MEMBERI NAMA ciptaan-ciptaan Allah. Tindakan memberi nama itu sebagai simbol bahwa manusia berkuasa atau juga ikut menata ciptaan-ciptaan Allah yang lain.

Kebetulan nama Maria dalam tradisi Yahudi juga bukanlah nama sembarangan. Nama Maria berasal dari kata Ibrani Maryam. Pada jaman Yesus (abad pertama Masehi), kira kira ada 1 dari 3 orang perempuan di Israel yang bernama Maria. Nama Maria adalah nama yang sangat populer untuk dipakai untuk seorang perempuan di Israel. Maka tidak heran ketika kita membaca Kitab suci, kita menemukan beberapa nama Maria, misalnya : Maria Ibu Yesus, Maria saudari Lazarus dan Maria Magdalena.

Nama Maria juga berkaitan dengan kata Lain Mare, yang artinya LAUT. Laut mempunyai 2 sifat yang luar biasa. Di satu sisi laut begitu indah, tenang, menakjubkan, membuat manusia dengan mudah memuji nama Allah ketika manusia berdiri di pinggir pantai yang tenang dengan airnya yang jernih. Namun di balik keindahan itu, laut juga mengandung kekuatan dasyat luar biasa. Kita ingat peristiwa tsunami Aceh yang meluluhlantahkan hampir seluruh kota.

Dua sifat itulah yang ada di balik nama Maria, indah sekaligus kuat, kuat sekaligus indah. Yesus mengajak Maria untuk menyadari siapa dirinya dan segala potensi yang dimilikinya.

Semoga bacaan Injil hari ini memberikan kita kekuatan bagi segala harapan kita untuk hari ini. Selamat kepada seluruh rakyat Indonesia yang memperoleh presiden baru. Semoga Rahmat Tuhan senantiasa menyertai presiden baru kita.

Ilustrasi: Yesus dan Maria Magdalena dari seashoremary.wordpress.com