MIRIFICA.NEWS, FAKFAK – Pelatihan public speaking bagi TPW Fakfak dan Kaimana hasil kerjasama Komisi Komsos Keuskupan Manokwari-Sorong dan Komsos KWI berakhir sore kemarin (10/6). Meski lebih cepat dari pelatihan public speaking Komsos KWI biasanya (sekitar dua-tiga hari), delapan jam ini dimanfaatkan sekitar 100 peserta dan Frans Budi Santika, fasilitator pelatihan, dengan optimal.
“Banyak ketua lingkungan yang mengeluh sulit menyampaikan materi ataupun memimpin doa. Ada rasa kepanikan, padahal mereka sudah menyiapkan bahan dengan baik,” kata Silvester Sia, Penanggung Jawab (Panitia) Lokal Pelatihan ini.
“Seperti seorang musafir yang sudah jalan berhari-hari kemudian menemukan oase, memang umat di TPW Fakfak-Kaimana sudah lama merindukan kegiatan yang seperti ini,” katanya mewakili para peserta.
Hendrikus Buku dari Stasi St. Markus, Kokas, Paroki Sta. Bernadeth, Mamur berpendapat, “Pelatihan ini memfokuskan kita untuk menjadi public speaker yang handal, dan mempersiapkan materi dengan sangat matang. Hal ini sangat penting, terutama percaya diri,” jelas Hendrikus.
Annace Pihiwi dari Paroki Sta. Bernadeth, Mamur sebagai seorang aktivis lingkungan yang sering membawakan ibadah lingkungan dan SEKAMI mengaku pelatihan ini sangat mudah dipahami dibanding sejumlah pelatihan yang sebelumnya pernah diikuti. “Walaupun cuma satu hari, tapi sudah bagus,” kata Annace.
Maria Weripang, utusan Klinik Fatima, Fakfak, menegaskan,” Ilmu ini bisa kami pakai bukan hanya untuk di kalangan lingkungan, tapi juga masyarakat umum.”
“Gereja punya public speaker, dengan ini Gereja punya tenaga yang militan,” tegas Hendrikus.
Abraham Ogon dari Paroki St. Paulus Wagom berkata, “Untuk kami yang tua-tua, ini penyegaran untuk kami. Baik bila selanjutnya lebih ada pendalaman, tiga hari pelatihan (lebih dari sehari).”
Berlangsung di waktu yang sama, pelatihan jurnalistik yang difasilitasi oleh Agung Nugroho, berlangsung di SMA Don Bosco, Fakfak, sampai hari ini (11/6).
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.
