Hidup kita berasal dari Allah dan akan dikembalikan kepada Allah lagi, itulah pesan penting perayaan Kamis Putih Paskah. Demikian disampaikan Kardinal Ignatius Surharyo saat memimpin Ekaristi Kamis Putih yang diselenggarakan secara hibrid di Gedung Yustinus Lantai 15, Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Jakarta, Kamis (14/4/2022).

Ketua Konferensi Waligereja Indonesia ini juga menyebutkan bahwa perayaan Kamis Putih juga memberi pesan dari Tuhan yang tulus memberikan teladan kepada umat agar saling melayani. “Sang Juru Selamat telah mempersatukan seluruh umat melalui pengorbanan-Nya,”ujar Kardinal yang juga Ketua Pembina Yayasan Atma Jaya.

Upacara pembasuhan kaki selalu melengkapi ritual perayaan Kamis Putih setiap tahun. Kata Kardinal, melalui ritual ini, Gereja ingin menunjukkan bahwa Yesus mencintai muridNya dengan penuh dan melayani mereka dengan tuntas. “Melalui upacara pembasuhan kaki Kamis Putih, Yesus melalui gerejaNya ingin menanamkan keyakinan bahwa kita datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah.”ujar Kardinal.

Karena itu, Kardinal mengajak umat Katolik secara umum untuk secara tulus memberikan kasih kepada siapa saja hingga setuntas-tuntasnya.

“Semoga perayaan ekaristi ini menjadi kesempatan bagi seluruh umat untuk mengalami dan mensyukuri kasih Tuhan yang tanpa batas dan melalui berkat pengalaman kasih Tuhan ini, kita dapat bertumbuh sebagaimana yang diharapkan bagi seluruh umat KAJ, yaitu semakin mengasihi, semakin peduli, dan semakin bersaksi,”ujar Kardinal.

Senada dengan itu, Rektor Unika Atma Jaya, Dr. A. Prasetyantoko menyampaikan pesan Paskah 2022 untuk segenap civitas akademika bahwa kasih Allah-lah yang membawa Unika Atma Jaya meneruskan semangat kepedulian bagi sesama di tengah upaya pemulihan pascapandemi.

“Pemulihan dari pendemi membentuk formasi huruf K (K-shaped recovery), atau yang kaya makin kaya dan yang miskin semakin miskin. Maka pandemi juga menuntut sikap dan semangat kepedulian yang lebih tinggi dari berbagai pihak, khususnya perguruan tinggi,”kata Prasetyantoko.

Dunia pascapandemi, kata Prasetyantoko, menginspirasi Unika Atma Jaya untuk lahir kembali menjadi institusi pendidikan yang berorientasi pada keunggulan dan kepedulian sebagai kelanjutan dari semangat para pendiri yang berbunyi “Untuk Tuhan dan Tanah Air”.

Kontributor : Divisi Corporate Communications Unika Atma Jaya