“Kalian akan terus melihat Dia dan entah kalian menyimpang ke kanan entah ke kiri, sabda-Nya ini akan kalian dengar dari belakangmu, ‘Inilah jalannya, ikutilah jalan ini!’” (Yes 30, 21)

SEBUAH motor menyalakan lampu sein sebelah kanan. Ini merupakan pertanda bahwa motor tersebut akan belok ke kanan. Motor lain melaju cepat dari belakang dan ambil jalan bagian kiri.

Betapa terkejutnya, ketika motor di depannya tiba-tiba belok kiri, sehingga benturan tidak terhindarkan. Tiga pengendara bergulingan di pinggir jalan.

Seiring datangnya musim hujan, banyak jalan mulai berlobang dan rusak. Di beberapa tempat, banyak ruas jalan yang sedang diperbaiki, diperlebar dan diperkeras dengan beton. Banyak jalan raya semakin padat oleh para para pengendara motor, mobil atau kendaraan lain, khususnya pada jam-jam tertentu.

Ada banyak sikap dan perilaku yang bisa diamati dari para pengendara motor atau mobil. Ada pengendara yang sungguh paham dan setia pada peraturan lalu lintas; ada pula yang tidak paham dan tidak setia.

Ada yang mengambil jalan di pinggir, ada yang nekad di tengah. Ada yang berkendaraan dengan cepat, ada yang pelan merayap. Ada yang bersedia memberi jalan pada orang lain, ada pula yang marah ketika didahului orang lain. Ada yang berjalan dengan santai, tenang dan sabar; ada pula yang tergesa-gesa atau buru-buru. (Baca juga: Selalu Dikejar-kejar Waktu)

Ada yang tahu saat untuk menyalakan lampu sein, ada pula yang tidak tahu menggunakannya. Ada yang berjalan lurus, banyak pula yang berbelok ke kanan atau ke kiri. Ada yang selamat dalam perjalanan, ada pula yang sakit dan menderita. Itulah dinamika orang-orang yang berada di jalan atau perjalanan.

Hidup manusia pun sering digambarkan seperti orang yang sedang dalam perjalanan menuju suatu tujuan. Hidup manusia sering disebut sebagai suatu peziarahan. Banyak orang yang jalan hidupnya lurus, tidak mendapatkan banyak rintangan atau kendala yang berarti. Mereka mempunyai keyakinan kuat, kepercayaan diri mantap dan komitmen yang tidak mudah luntur.

Namun banyak pula orang yang jalan hidupnya tidak lurus dan berbelok-belok, entah ke kanan atau ke kiri. Mereka mencari-cari dan bertanya, menjalani dan tersesat ke dalam banyak permasalahan atau kesulitan. Bahkan banyak orang mandeg di jalan yang buntu dalam kelelahan dan beban yang berat.

Dalam situasi seperti ini, Yesaya menegaskan bahwa Tuhan tetap menyertai di belakang kita. Tuhan akan menyampaikan sabda-Nya. Tuhan akan menunjukkan jalan yang harus kita lalui.

Teman-teman selamat pagi dan selamat berakhir pekan. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Courtesy of Mince)