“Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.” (Luk 15, 29)
SAAT pulang kampung, seorang ibu bercerita dengan berapi-api bahwa dirinya sudah bekerja selama 25 tahun di sebuah yayasan. Yayasan membuat acara syukuran dan makan bersama bagi para guru dan karyawan. Bersama dengan dua karyawan lain, ibu itu mendapatkan penghargaan dan ucapan terimakasih. Masing-masing mendapatkan hadiah cincin emas lima gram.
Banyak yayasan atau instansi melakukan hal ini, yakni memberi perhatian dan penghargaan kepada karyawan yang telah bekerja selama 25 tahun atau lebih. Bentuk perhatian dan penghargaan pun bermacam-macam, tergantung dari situasi dan kondisi setiap lembaga. Ada yayasan yang memberikan cincin, pakaian batik, perabotan memasak atau sekedar tumpengan dan makan bersama. Apapun bentuknya, yang utama dan penting adalah kesediaan untuk memperhatikan dan menghargai para karyawan.
Tidak adanya perhatian dan penghargaan bagi karyawan bisa menimbulkan kekecewaan atau kekesalan, seperti dialami oleh si anak sulung.
Dalam sebuah pertemuan para karyawan terungkap sebuah rasa kesal, “Bagaimana mungkin gaji karyawan yang sudah bekerja hampir 30 tahun kok hampir sama dengan karyawan yang baru bekerja 3 tahun?”
Perhatian dan penghargaan terhadap karyawan sering dilupakan karena kondisi dan situasi setiap lembaga atau yayasan berbeda-beda. Terbatasnya kekuatan finasial sering dijadikan alasan tidak adanya perhatian dan penghargaan terhadap karyawan.
Bagaimana pun juga, setiap orang ingin diperhatikan dan dihargai, baik dirinya maupun pekerjaannya. Banyak orang merasa senang, bangga, bombong dan bersemangat, ketika mendapatkan perhatian dan penghargaan dari orang lain, apapun bentuknya.
Penghargaan dan perhatian mendatangkan kegembiraan dan sukacita.
Teman-teman selamat malam dan selamat berakhir pekan. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ist
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.