PERSELISIHAN dengan orang Yahudi semakin meruncing saat Yesus mengungkapkan jati diriNya sebagai Putra Allah.
Orang Yahudi berpikiran sempit, keras kepala dan sama sekali tidak mau mendengarkan perkataan Yesus, bahkan mereka berusaha menyingkirkan Dia.
Bagaimana dengan kita yang telah dibaptis dan diangkat menjadi putra-putri Allah?
Apakah kita mendengarkan SabdaNya?
Jangan sampai kecerdasan, kesuksesan, kepopuleran membuat kita lupa diri.
Kita merasa paling hebat dan paling benar sehingga mengabaikan suaraNya yang bergema di hati.
Sadari bahwa mengenal Dia dan mentaati perintahNya merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Yesus menjanjikan kehidupan kekal bagi siapa saja yang tekun dan setia merenungkan dan melaksanakan SabdaNya.
Mari buka hati kita dan jadikan SabdaNya sebagai pedoman hidup sehingga kita dapat meraih janjiNya yaitu kebahagiaan abadi bersamaNya di dalam Kerajaan Surga.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.
