MARIA memiliki kepedulian terhadap Elisabet yang mengandung di usia lanjut. Walaupun Maria sendiri sedang mengandung, ia bersedia menempuh perjalanan yang jauh dan sulit untuk datang mengunjunginya. Perjumpaan mereka terjadi dalam suasana gembira; mereka berbagi kabar sukacita dan saling meneguhkan.

Sebagai murid Yesus, kita diajak untuk peka dan peduli terhadap orang di sekitar kita. Kita dituntut untuk belajar mengesampingkan kepentingan pribadi, berani membuka diri untuk melangkahkan kaki masuk ke dalam dunia pelayanan.

Mari menjadi sarana untuk menyalurkan berkat Tuhan. Lewat kehadiran kita, bagikan sukacita, perhatian, penghiburan dan pengharapan kepada sesama yang menderita, tersingkirkan dan berbeban berat sehingga mereka pun boleh mengalami kasih Tuhan di dalam hidup mereka.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)