MIRIFICA.NET, Palembang – Hari pertama puncak IYD III Palembang, telah diisi antara lain defile peserta. Dilanjutkan acara penting lainnya yaitu Perayaan Ekaristi Pembuka dan Opening Ceremony.
Perayaan Ekaristi berlangsung sesaat setelah semua kontingen peserta yang melakukan defile dari Dining Hall memasuki ruangan GOR Dempo yang terletak di Jakabaring Sport City, Palembang.
Uskup Agung Palembang Mgr. Yohanes Harun Yuwono, merupakan Selebran Utama perayaan Ekaristi ini.
Ada belasan Uskup lainnya hadir dan ikut dalam Misa Konselebrasi ini, termasuk di antaranya Ketua Presidium KWI dan Ketua Komkep KWI. Juga ratusan imam yang datang mendampingi OMK dari 37 Keuskupan di Indonesia.
Mgr. Yohanes Harun Yuwono, dalam homilinya mengajak OMK untuk meneladani kesucian Maria yang menjadi inspirasi lahirnya tema IYD III Palembang.
Dikatakan Bapak Uskup Harun, bahwa Maria tidak hanya mengatakan Ya, saat Malaikat mengabarkan kabar sukacita akan mengandung Putra Allah, tetapi dia bergegas mengunjugi Elisabet saudarinya.
Menurut Mgr. Harun, Maria adalah perempuan yang mau melayani dan beriman tangguh. Dia juga sangat peka, terbukti ketika Maria segera bergegas menolong tuan pesta di Kana saat kekurangan anggur dan meminta mereka menyiapkan apa saja yang diminta Yesus supaya disiapkan.
Selain Santa Maria, lanjut Mgr. Harun, OMK juga hendaknya meneladani Santo Yosef, suami Maria yang memiliki sikap tulus, jujur dan rendah hari serta memiliki kehidupan iman dan moral yang baik.
Dengan meneladani Santa Maria yang segera bergegas setelah mendapat kabar gembira dari Malaikat Gabriel, serta keteladanan ketulusan dan kejujuran Santo Yosef, Mgr. Harun menegaskan supaya OMK Indonesia juga bangkit.
“Orang muda bangunlah, jangan tidur. Tuhan mau kau bangkit. Hidupmu menjadi hampa jika engkau tidak mau bangun atau engkau cuek. Kaum muda, andalah pemilik segala masa, peliharalah baik-baik hidupmu, jaga iman dan moral anda,” pinta Mgr. Harun.
Selain meneladani Bunda Maria dan Santo Yosef, Mgr. Harun juga mengajak OMK meneladani para pahlawan nasional, khusus pahlawan nasional beragama Katolik.
“Mereka menjadi pahlawan ketika masih sangat muda, ada W.R. Supratman, Yos Sudarso, Slamet Riyadi, dan lain-lain,” katanya, seraya memotivasi orang muda untuk mengambil bagian dalam kehidupan berbangsa dengan cara antara lain tidak korupsi, tidak terlibat narkoba atau ikut aktif dalam menyukseskan pemilu 2024.
Bapak Uskup juga meminta orang muda untuk meneladani para imam, orang-orang terpanggil yang memilih hidup khusus dan berbeda dari orang pada umumnya, namun mereka tulus menjalani panggilan hidupnya dengan selalu mengajarkan kebenaran Tuhan.
“Anda juga diminta memilih hidup yang benar di dalam Gereja maupun di tengah masyarakat dan lingkungan pergaulanmu,” katanya.
OMK I Love You
Di bagian akhir homilinya Mgr. Harun meminta jawaban “Amin” dari para peserta untuk beberapa permintaannya tentang kebanggaan sebagai orang muda Katolik.
Mgr. Harun, meminta mereka untuk menjadi OMK yang bangga dan setia pada iman Katolik, bangga dan setia untuk hidup benar sesuai ajaran Yesus dan Gereja.
Orang muda yang bangga dan setia untuk hidup jujur dan anti korupsi, bangga dan setia untuk anti narkoba, bangga dan setia untuk mencintai kerukunan, bangga dan setia menjadi warga negara Indonesia, bangga dan setia menyukseskan Pemilu 2024, dan seterusnya.
Masing-masing permintaan Mgr. Harun di atas dijawab dengan “Amin” secara serempak dan penuh semangat oleh seluruh peserta.
Setelah mendengar jawaban tegas OMK, Mgr. Harun memuji mereka “OMK Indonesia Anda hebat, selamat datang di Palembang. OMK seluruh nusantara I Love You,” pungkasnya.
Opening ceremony, dilakukan setelah perayaan Ekaristi. Selain dihadiri oleh para Uskup, acara pembukaan juga dihadiri Plt. Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama yang membuka kegiatan ini secara resmi mewakili Menteri Agama RI.
Hadir pula sejumlah pejabat daerah Provinsi Sumetera Selatan, antara lain Asisten 1 Pemprov yang mewakili Gubernur Sumatera Selatan dan Ketua DPRD Sumatera Selatan serta undangan lainnya.
Dalam acara ini diisi sambutan-sambutan, mulai dari Ketua Umum Panitia IYD III hingga Plt. Dirjen Bimas Katolik.
Bangkit Bawa Kabar Cinta
Ketua Umum Panitia IYD III RP. Albertus Magnus Kristiaji, MSC, mengungkapkan rasa syukurnya karena kegiatan ini dapat diselenggarakan di Palembang yang secara kuantitas umat Katolik sangat kecil di daerah ini.
“Hal ini menunjukkan bahwa Sumatera Selatan sungguh pancasilais dan sungguh Indonesia dan memang hidup dalam persaudaraan di daerah ini sungguh harmonis,” kata Romo Kristiaji.
Sementara Ketua Presidium KWI Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, dalam sambutan berikutnya mengajak peserta supya tidak diam.
Kata Mgr. Anton, OMK tidak boleh diam, orang muda harus terus bergerak dan mewartakan kabar baik Tuhan di mana pun berada.
“Pulang dari sini kalian harus membawa cerita, harus membawa sukacita di tengah dunia pergaulanmu. Kalian harus bangkit dan bersaksi untuk membawa kabar cinta,” imbuh Mgr. Anton.
Sementara Gubernur Sumatera Selatan, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten 1 Pemprov Sumatera Selatan Drs. Edward Chandra, mengingatkan bahwa orang muda Katolik sebagai bagian dari bangsa Indonesia punya kewajiban menjaga kerukunan.
Gubernur juga meminta para kaum muda dapat menjadi solusi bagi pembangunan bangsa, seraya berharap agar dari Palembang ini dapat memetik hal-hal positif untuk kehidupan orang muda sendiri, bagi Gereja maupun bagi bangsa dan negara.
Sambutan terakhir disampikan oleh Plt. Dirjen Bimas Katolik Albert Magnus A. Sumardjono, mewakili Menteri Agama RI.
Menteri Agama RI melalui Plt. Dirjen Bimas Katolik meminta OMK supaya mampu membedakan yang baik dan tidak baik terutama di tengah gencarnya arus informasi saat ini.
“Jadilah pribadi yang bersaksi tentang kebenaran ajaran Kristus dan ajaran Gereja. Pupuklah itu sebagai gaya hidupmu sehari-hari, dan setialah melayani Gereja dan Bangsa,” harapnya.
Kemudian didampingi sejumlah pimpinan Gereja dan pejabat pemerintahan, Plt. Dirjen Bimas Katolik, mewakili Menteri Agama membuka IYD III Palembang secara resmi.
Acara kemudian lanjut dengan berbagai pentas seni dan budaya persembahan dari panitia dan tuan rumah.
Hari pertama semua peserta larut dalam sukacita, dengan bernyanyi dan menari bersama hingga pukul 23.00 WIB. Seluruh rangkaian acara pembukaan ditutup dengan doa dan berkat oleh Ketua Komkep KWI Mgr. Pius Riana Pradi. ***Hironimus Adil
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.