KONFERENSI Waligereja Indonesia (KWI) akhirnya memiliki logo resmi. Didesain oleh Tim Dokumentasi dan Penerangan (Dokpen) KWI, logo ini diluncurkan 1 Januari lalu. Berikut logonya:
Seperti halnya logo lain, setiap teks dan gambar memiliki makna. Berikut penjelasan atribut logonya:
Salib melambangkan Yesus Kristus dan pengorbanan-Nya
di atas kayu salib. Tongkat adalah lambang penggembalaan uskup.
Bentuk topi uskup melambangkan tugas dan tanggung jawab yang harus diemban oleh para uskup. Dengan mengenakan atribut keuskupan maka secara simbolis, para uskup telah menerima tanggung jawab sebagai gembala umat Allah di dunia ini.
Tiang-tiang cahaya melambangkan kasih Kristus yang menyinari perjalanan/perjuangan para uskup dalam menjalankan karya-karya keuskupan demi memuliakan Nama Allah. Sementara bingkai lingkaran melambangkan persatuan para uskup di Indonesia dalam menjalankan karya keuskupannya.
Teks “KWI” melambangkan Konferensi Waligereja Indonesia sebagai wadah persatuan para uskup dalam menjalankan tugasnya.
Warna Putih melambangkan kemurnian, kesucian, dan kelahiran.
Warna Kuning adalah simbol cahaya dan kemurnian. Warna ini juga melambangkan kebahagiaan. Dalam logo ini, warna kuning dipakai untuk melambangkan cahaya kasih Kristus.
Warna Biru menandakan langit biru atau udara yang memberi hidup dan sering menandakan harapan atau kesehatan yang baik.
Warna Cokelat adalah warna kesederhanaan (‘earth color‘) atau down to earth.
Imam diosesan (praja) Keuskupan Weetebula (Pulau Sumba, NTT); misiolog, lulusan Universitas Urbaniana Roma; berkarya sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KWI, Juli 2013-Juli 2019