SEORANG perwira Romawi, yang dianggap kafir, ternyata memiliki sikap bela rasa yang mendalam. Demi kesembuhan hambanya yang menderita sakit, ia sendiri turun tangan, berupaya mencari pertolongan. Dengan rendah hati, Ia datang menemui Yesus, yang hanya putra seorang tukang kayu, memohon belas kasihNya dan percaya sepenuhnya kepada ucapan Yesus tanpa perlu melihat bukti nyata. Mukjizat pun terjadi.
Sebagai orang beriman, hendaknya kita memiliki iman yang hidup, percaya dengan teguh bahwa Yesus pasti mendengarkan permohonan kita. Tetap setia dan tekun berdoa, namun jangan pernah memaksakan kehendak kita, sadari bahwa kita adalah manusia berdosa yang tak layak di hadapanNya.
Yesus datang untuk memberi keselamatan kepada setiap orang. Oleh sebab itu, mari kita berbagi kasih dengan tulus, lewat semangat kepedulian dan pelayanan kita terhadap sesama yang membutuhkan pertolongan, tanpa memandang status dan kedudukan mereka.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.