SEORANG imam Katolik yang diculik di Afghanistan bulan lalu diyakini masih hidup dan dapat dibebaskan pada akhir bulan Ramadan, demikian lapor Jesuit Refugee Service (JRS).
Pastor Alexis Prem Kumar SJ, direktur JRS Afghanistan, diculik pada 2 Juni oleh sekelompok orang bersenjata di sebuah sekolah yang disponsori JRS di Sohadat, Afghanistan bagian barat.
Pastor James Stapleton SJ, koordinator komunikasi JRS Internasional, mengatakan kepada ucanews.com pada Rabu bahwa bironya tidak akan merilis perkembangan terakhir terkait negosiasi dengan penculik imam itu untuk melindungi keselamatannya.
“Ada hal-hal yang terjadi. Tapi, ini adalah situasi yang sulit,” kata Pastor Stapleton, seraya menambahkan bahwa mereka tidak ingin berspekulasi tentang kelompok di balik penculikan tersebut.
Yesuit melakukan “segala upaya dengan kekuatan kami untuk menjamin” keamanan imam ini dan berharap bahwa pada akhir Ramadan “orang-orang yang telah membawanya akan membebaskan dia sebagai hadiah Idul Fitri”, katanya.
Pernyataan itu mengatakan bahwa JRS telah bekerja “diam-diam untuk mengatasi situasi yang sulit ini,” dan telah berhubungan dengan pemerintah Afghanistan dan India.
Keluarga imam itu juga melakukan diskusi dengan para pejabat pemerintah India.
Pernyataan JRS mengatakan pihaknya khawatir dengan iklim politik yang tidak stabil di Afghanistan, mungkin membuat “proses pembebasan imam ini lebih rumit daripada yang kita bayangkan”.
JRS juga mengumumkan bahwa mereka telah mulai membuka kembali sekolah-sekolah mereka di Afghanistan, yang ditutup bulan lalu menyusul penculikan Pastor Kumar.
“Kami tetap berkomitmen untuk mendidik para siswa kami di Afghanistan dan keluarga mereka sesuai dengan keinginan mereka untuk memperoleh pendidikan berkualitas dan membuka sekolah-sekolah kami adalah tanda yang jelas dari komitmen kami,” kata pernyataan itu.
Sumber: UCA News
Keterangan foto: Pastor Alexis Kumar SJ yang diculik di Pronvinsi Herat, Afghanistans (Foto : Asianews.it)
Imam diosesan (praja) Keuskupan Weetebula (Pulau Sumba, NTT); misiolog, lulusan Universitas Urbaniana Roma; berkarya sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KWI, Juli 2013-Juli 2019