BULAN Februari 2018 segera berakhir. Berbagai peristiwa penting dalam liturgi Gereja telah dirayakan, dan mewarnai perjalanan iman umat Katolik.
Berikut ini peristiwa-peristiwa utama yang patut dikenang dari perjalanan liturgi Gereja selama bulan Februari:
- Secara tradisional bulan Februari didedikasikan secara khusus untuk Keluarga Kudus. Rentang peristiwa yang dimulai dari Natal hingga awal tampilnya Yesus di depan Pubik dipandang Gereja sebagai hal yang baik untuk didedikasikan pada keluarga kudus.
- Pesta Yesus dipersembahkan di kenisah Allah merupakan sebuah peristiwa yang menandai proses transisi tepatnya dari Natal sampai Paskah. Pada perayaan ini, bayi Yesus yang selalu didekap oleh tangan ibu-Nya, kini telah dipersembahkan sebagai korban bagi Allah.
- Orang-orang kudus yang diperingati secara khusus oleh Gereja pada bulan ini, dan gereja berupaya meniru teladan mereka adalah St. Blaise (3 Februari), St. Agatha (5 Februari), St. Paulus Miki (6 Februari), St. Jerome Emiliani dan Yosephina Bakhita (8 Februari), St. Skolastika (10 Februari), St. Bonfilio,dkk, Pengaku Iman (17 Februari), St. Petrus Damian (21 Februari), Pesta Tahta Suci St. Petrus (22 Februari, dan St. Palikarpus (23 Februari).
- Pesta Bunda Maria dari Lourdes (11 Februari) tidak dirayakan tahun ini karena digantikan dengan liturgi Hari Minggu. Sementara itu, Pesta Sts. Sirilus dan Methodius (14 Februari) digantikan dengan liturgi Rabu Abu.
Perayaan Rabu Abu di seluruh Gereja memberi kesempatan khusus bagi umat Katolik untuk melakukan ret-ret agung selama 40 hari. Ini merupakan momentum bagi gereja untuk bertobat dari segala dosa dan salahnya.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.