DUNIA mengajarkan kasih yang bersyarat, mengasihi dengan harapan ada imbalannya.
Bertolak belakang dengan Yesus yang mengasihi manusia dengan tulus, tanpa batas dan tanpa syarat.
Ia telah mengasihi kita terlebih dahulu, bahkan rela wafat di salib demi menyelamatkan kita semua.
Bila kita sungguh mengasihiNya, maka kasih kita kepadaNya harus ditandai dengan ketaatan dan kesetiaan untuk melaksanakan perintahNya, yaitu hidup saling mengasihi seorang akan yang lain, disertai kesediaan untuk berkurban sebagaimana telah diteladankanNya.
Tidak mudah untuk hidup seturut kehendakNya.
Untuk itu, Ia mengundang kita untuk tinggal di dalam kasihNya, agar kita dapat menimba kekuatan kasihNya yang sejati.
Perkenankan kasihNya menguasai seluruh ruang hati kita dan menjiwai cara hidup kita, agar kita mampu berbagi kasih dengan sesama, dengan demikian kita dapat mengalami sukacita yang sempurna.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.