KEKESALAN orang Yahudi semakin memuncak
Mereka menuduh Yesus telah menghujat Allah karena Ia menyatakan diriNya sebagai Putra Allah yang datang ke dunia untuk mengemban tugas dari Bapa.
Perkataan Yesus, kebaikanNya dan mukjizat yang dilakukanNya tidak mampu meluluhkan hati mereka.
Pintu hati mereka telah tertutup rapat oleh kebencian.
Terkadang secara tak disadari, kita memiliki sikap yang sama dengan orang Yahudi.
Saat berjumpa dengan orang yang berbeda dengan kita, kita langsung berpikir negatif.
Pandangan yang meremehkan, cibiran dan bahasa tubuh kita sudah cukup untuk merajam hati seseorang sehingga hancur berkeping-keping.
Manusia mempunyai kecenderungan untuk menyikapi perbedaan dengan prasangka.
Padahal prasangka menutup mata hati seseorang untuk menemukan kebenaran.
Jangan jadikan perbedaan untuk mencari pembenaran akan diri sendiri.
Melainkan gunakan hal tersebut untuk saling melengkapi.
Berusahalah untuk memperbaiki sikap kita.
Sebagaimana Yesus bersatu dengan Bapa, mari kita hidup dalam kesatuan denganNya sehingga membuahkan kasih sejati.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.