MIRIFICA.NEWS, MEDAN – Istirahat singkat menyelingi Forum Dialog dan Literasi Media bagi OMK Keuskupan Agung Medan sore ini. Sehabis itu, Hendarsmo, Tim Ahli Kemenkominfo, dan Penasihat ahli RRI, Antara, TVRI, mengajak 102 peserta forum untuk berpartisipasi secara virtual untuk penguatan bangsa.
Pendekatan digital juga diadaptasi oleh pemerintah. “Dulu pemerintah harus bertemu warga tatap muka, sekarang, mereka bisa menentukan keputusan dengan penilaian dari komentar pembaca di berita-berita yang terkait dengan pemerintah,” kata Hendarsmo.
Namun, persoalannya adalah Indonesia yang mendapat nilai buruk di variabel kekerasan antar kelompok menurut Fragile State Index 2015, sebagaimana dibagikan oleh Hendarsmo. “Dari skor 1(paling baik)-10(paling buruk), Indonesia punya skor 7.3. Ini problem penting yang dimiliki negara,” ujar Hendarsmo.
HOAX
Sebagai salah satu pemecah bangsa, hoax menjadi isu yang genting untuk segera diberantas. “Tujuan hoax itu untuk provokasi dan agitasi negatif. Hoax juga ditulis untuk menyulut kebencian, membentuk persepsi negatif sehingga terjadi disintegrasi negara,” kata Hendarsmo. Ia mengiyakan, ada juga kepentingan politik dan bisnis di balik maraknya hoax.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.