“Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya hari baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.” (Yer 17, 6)
SEPASANGpenganten curhat karena rasa kesalnya. Rencana pernikahan sempat tertunda sampai tiga kali, dengan alasan kedua keluarga belum menemukan hari yang baik. Pembangunan rumah atau gedung akan dilaksanakan, setelah sesepuh menunjukkan hari baik.
Pembangunan diawali dengan membuat slametan dan tumpengan yang dinikmati para pekerja. Rencana mengunjungi saudara di luar Jawa terpaksa dirubah, karena hari yang ditentukan kurang baik. Tanah longsor tidak hanya menimbun rumah, manusia, hewan, tetapi juga mobil yang baru saja dibeli. Warga setempat berkomentar bahwa mobil tersebut dibeli pada hari yang tidak baik.
Hari-hari baik dan hari-hari tidak baik selalu menjadi bahan pertimbangan banyak orang untuk melakukan sesuatu. Banyak orang memilih hari yang baik untuk melangsungkan pernikahan, bepergian, membangun rumah atau melakukan tindakan penting yang lain. Mereka sering bertanya kepada orang tua atau sesepuh dan minta dicarikan hari baik. Orang tua akan melihat hari nasional dan juga hari pasaran dengan angka-angka, kemudian menentukan baik atau tidaknya.
Untuk mendapatkan hari baik, mereka harus menghindari hari-hari, yang bertepatan dengan hari meninggalnya sesepuh atau anggota keluarga yang lain. Bagaimanapun juga, orang memilih hari baik agar kehidupan mereka selamat dan terhindar dari hal-hal yang jahat atau tidak baik; agar pekerjaan dan kegiatan yang mereka lakukan mendatangkan berkat; agar mereka dijauhkan dari berbagai kesulitan, bencana atau petaka.
Nabi Yeremia mengajarkan bahwa seseorang tidak akan mengalami datangnya hari baik kalau hanya mengandalkan kekuatan dirinya dan hatinya jauh dari Tuhan. Hidupnya akan seperti semak, jauh dari rasa nyaman dan tenang.
Mari berusaha, tidak hanya menemukan hari baik; tetapi berusaha menjadi baik dari hari ke hari.
Teman-teman selamat pagi dan selamat berkarya. Berkah Dalem.
Kredit foto: Orkugis
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.