GUBERNUR Maluku Said Asagaff bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Maluku pada Rabu (1/10) mengadakan jamuan makan malam di rumah dinasnya guna menyambut kedatangan Duta Vatikan Mgr. Antonio Guido Filipazzi, para Uskup, ratusan pastor dari seluruh Indonesia peserta Musyawarah Nasional XI Unio Indonesia (Munas XI Unindo), dan tak ketinggalan juga para biarawan-biarawati dan tokoh umat Katolik sekota Ambon.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Maluku, saya menyampaikan selamat datang kepada Duta Besar Vatikan untuk Republik Indonesia, para Uskup, para Pastor Projo dan tamu undangan lainnya, sekaligus menyambut gembira serta memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan Musyawarah Nasional XI Unio Indonesia yang rencananya dimulai hari ini,” tutur Gubernur Maluku dalam sambutannya.
Bagi Gubernur Maluku, Munas XI Unindo di Ambon merupakan momen penting dan berharga, “sebuah momen perjumpaan yang baik, dimana pemerintah daerah berkesempatan untuk kembali menggairahkan semangat kemitraan yang strategis dengan wadah persaudaraan Imam-imam Diosesan se-Indonesia,” katanya.
Perdamaian di Maluku
Gubernur Asagaff menyatakan tertarik dengan tema Munas XI Unindo yakni Dialog, Misi dan Perdamaian. “Dalam perspektif saya, misi dan dialog bukanlah suatu pilihan, melainkan suatu kebutuhan yang harus dilakukan untuk membangun masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.
Perdamaian, lanjut Assagaf harusnya menjadi perhatian dan perjuangan bersama. Gubernur menambahkan, seremonial pembukaan Munas XI Unindo yang dilangsungkan bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2014 merupakan bukti bahwa para Pastor Projo mencintai Indonesia
dalam semangat pancasilais.
Kepada hadirin Gubernur menegaskan bahwa hidup berdampingan antara sesama anak negeri Maluku dalam perbedaan keyakinan, tidak pernah melahirkan problem apalagi konflik orang bersaudara. “Para leluhur kami menghargai dan menghormati agama sebagai rahmat dan anugerah besar yang Tuhan berikan bagi manusia.”
Asagaff secara lantang menyatakan konflik yang pernah melanda anak negeri Maluku di tahun 1999-2004 bukanlah konflik agama, “melainkan gesekan kepentingan antara pihak-pihak yang sengaja menggunakan dan memanfaatkan sentimen agama sebagai sarana untuk mencapai tujuannya.”
Gubernur berharap Dialog, Misi dan Perdamaian yang menjadi sorotan tema Munas XI Unindo dapat menyamakan persepsi bahwa sebuah perbedaan adalah rahmat dan anugerah Tuhan yang patut disyukuri bukan dilenyapkan.
Apresiasi Dubes Vatikan
Sementara itu Duta Vatikan untuk Republik Indonesia Mgr. Antonio Guido Filipazzi dalam sambutannya mengungkapkan perasaan senangnya berada di kota Ambon. “Saya merasa senang kembali berada di kota Ambon dan berpartisipasi untuk yang kedua kalinya dalam Munas pastor-pastor Projo se-Indonesia. Kegiatan yang sama pernah saya ikuti di Keuskupan Sintang, Kalimantan Barat.”
Mgr. Filipazzi mengapresiasi sambutan Gubernur Maluku. “Kehadiran Gubernur merupakan penghargaan dan kehendak baik dalam bekerja sama dengan Gereja Katolik sekaligus penghargaan bagi karya para Imam Diosesan di Keuskupan Amboina,” puji Duta Vatikan.
Menurut Duta Vatikan, ada kesamaan antara tema Munas XI Unindo dengan tempat penyelenggaraan. “Saya bisa melihat kesamaan antara tema Munas dan tempat pelaksanaannya. Tak akan pernah bisa kita lupakan bahwa kota yang kita kunjungi ini adalah tempat mana seorang misionaris besar sepanjang zaman yakni Santo Fransikus Xaverius, pernah berkarya,” ungkapnya.
Untuk menghayati misi, pesan Duta Vatikan kepada para pastor Projo peserta Munas, kita perlu belajar dari Santo Fransiskus Xaverius. “Misi menghendaki kerinduan untuk terus menerus menyelamatkan jiwa-jiwa.”
Berkah untuk Maluku
Di tempat itu pula Uskup Diosis Amboina Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC selaku tuan rumah pelaksana Munas XI Unindo menyambut peserta Munas. “Selamat datang di kota Ambon, Keuskupan Amboina. Kami bahagia menyambut kehadiran Anda sekalian. Betapa besar kasih Anda untuk Maluku. Anda telah membuang waktu, uang dan segala kesibukan Anda serta rela datang ke Ambon untuk ikut musyawarah. Semoga Anda bahagia berada di Ambon.”
Uskup Mandagi mengapresiasi dukungan istimewa dari Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kota Madya Ambon bagi Gereja Katolik Keuskupan Amboina. “Saya sangat bangga dengan Pemerintah Provinsi Maluku dan Kota Ambon karena membantu kelompok-kelompok agama, termasuk Gereja Katolik, termasuk membantu penyelenggaraan Munas XI Unindo.”
Salah satu bentuk konkret dukungan Pemerintah adalah seremonial pembukaan Munas dilangsungkan di rumah dinas kediaman Gubernur Maluku.
“Acara pembukaan Munas ini, atas usulan Gubernur dilaksanakan di rumah dinas,” ujar Mgr Mandagi. “Pemerintah telah banyak membantu para Tokoh Agama dalam mewujudkan program penggembalaan umat beragama di Maluku,” pungkasnya.
Uskup Mandagi pun menyerukan agar Maluku jangan lagi menjadi tanah konflik tapi tanah damai.
Sekretaris Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI Drs. Agustinus Tungga Gempa hadir dan turut meyampaikan sambutan dalam seremonial pembukaan Munas XI Unindo. Tampak hadir Pangdam XVI Pattimura Ambon, Kapolda Maluku, Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku, Tokoh Agama, anggota DPRD Maluku, Walikota Ambon dan Rektor IAIN Ambon.
Usai menyampaikan sambutan, Duta Besar Vatikan untuk Indonesia membuka secara resmi Munas XI Unindo dengan menabuh tifa dan menyerahkan cendera mata kepada Gubernur Said Asagaff.
Acara pembukaan Munas XI ditutup dengan santap malam bersama.
Kredit foto: Dok. Pastor Theo (Komsos Keuskupan Amboina)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.