GUBERNUR Kalimantan Tengah (Kalteng), Sugianto Sabran menegaskan peran penting media massa baik digital, cetak maupun elektronik untuk selalu membawa misi mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena menurutnya, beberapa media massa saat ini telah kehilangan roh dan jiwanya sebagai pemberi dan penjaga kebenaran.
“Media massa kerapkali menjadi sarana yang ampuh di tangan orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk menebarkan kebohongan, kebencian dan kepalsuan di kalangan masyarakat.” ujarnya dalam sambutan resmi yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Kalteng, Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Yuel Tanggara sesaat sebelum membuka acara Pekan Komunikasi Sosial Nasional- Konferensi Waligereja Indonesia (PKSN-KWI) ke-5 hari ini, Senin (8/5/2017) di Keuskupan Palangka Raya.
Ia menambahkan media hendaknya menjadi checks and balances. “Mass media sebagai salah satu pilar penting dalam kehidupan demokrasi berperan untuk memberikan masukan dan input kepada pemerintah, tetapi pada saat yang sama juga memberikan kritik yang konstrukif terhadap penyelenggaraan kehidupan bernegara”lanjutnya.
Lalu untuk menjaga supaya media massa dapat menjalankan hal tersebut, kebebasan media massa harus dijamin. “Pers harus tetap independen, tanpa intervensi dari pihak manapun, termasuk pihak penguasa.”, tegasnya. Karena menurutnya, hanya dengan pers yang bebas, kehidupan berdemokrasi akan semakin bertumbuh dengan baik.
Sugianto Sabran juga menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Keuskupan Palangka Raya sebagai tuan rumah Pekan Komunikasi Sosial Nasional Konferensi Waligereja Indonesia ke-5.
“Sudah banyak event-event tingkat nasional yang diselenggarakan di Kalimantan Tengah, khususnya di kota Palangka Raya, namun kegiatan Pekan Komunikasi Sosial adalah kegiatan yang pertama kali diselenggarakan di Palangka Raya. Semoga semua kegiatan ini mengarah kepada satu tujuan yakni tumbuh dan berkembangnya kebenaran dalam kehidupan bersama, sehingga sikap saling curiga, sikap tidak bertanggungjawab dengan menyebarkan kebohongan dan berita palsu perlahan-lahan dapat dihilangkan dari kehidupan bersama anak bangsa.”ungkapnya.
Selama satu pekan umat Katolik dan seluruh masyarakat Palangka Raya akan mengikuti berbagai kegiatan seperti lomba menggambar dan mewarnai, lomba debat, workshop audio visual, workshop menulis kreatif, rekoleksi Pasutri (pasangan suami istri) dan OMK (orang muda Katolik), literasi media dan seminar nasional yang rencananya akan dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara.
Praktisi di bidang Public Relation, Tim Komsos KWI