VATIKAN, MIRRIFICA.NEWS – Diperkirakan 80.000 umat menghadiri misa kanonisasi di lapangan Basilika St. Petrus, Vatikan.
“Kanonisasi Tujuh orang kudus baru dalam gereja bukan karena usaha mereka sendiri tetapi karena kehendak Allah yang dinyatakan kepada mereka,” kata Paus Fransiskus sebagaimana diberitakan Catholic News Service.
Setiap orang “berjuang hingga titik akhir dengan seluruh kekuatan mereka,” yang mereka terima melalui ketekunan dan doa,” Paus menegaskan itu pada Misa Kanonisasi yang digelar pada 16 Oktober di Lapangan Santo Petrus.
“Mereka tetap teguh dalam iman, dengan murah hati dan tabah. Melalui teladan hidup dan doa syafaat mereka, semoga Tuhan juga memampukan kita sebagai pria dan wanita menjadi pendoa,” terang Paus dihadapan sekitar 80.000 umat yang hadir dalam misa kanonisasi.
Poster besar berisikan gambar orang-orang kudus menghiasi pelataran Basilika Santo
Petrus, beberapa mewakili aspek-aspek tertentu dari kehidupan mereka untuk dijadikan teladan hidup.
“Imam gaucho,” asal Argentina, St. Jose Gabriel del Rosario Brochero digambarkan duduk di atas keledai, sebagai lambang dari tindakannya yang sederhana dalam menggunakan transportasi untuk bepergian ribuan mil demi melayani orang miskin dan orang sakit.
St. Jose Sanchez del Rio, seorang anak Meksiko berusia 14 tahun menjadi martir karena ia menolak untuk meninggalkan imannya selama perang Cristero pada tahun 1920-an, digambarkan sedang memegang cabang sawit dan rosario sementara jejak darah dan satu peluru terlihat berada di kakinya.
St. Salomone Leclerq, yang tewas setelah menolak untuk meninggalkan imannya pada puncak Revolusi Prancis, ditunjukkan dengan mata menatap ke langit seperti seorang malaikat yang merentangkan tangannya, melambangkan kemartiran dalam iman.
Penulis kontemplatif dari ordo Karmel asal Perancis, St. Elizabeth dari Tritunggal Kudus, digambarkan sedang duduk dan berdoa, sedangkan St. Manuel Gonzalez Garcia, seorang uskup asal Spanyol digambarkan sedang menjalankan adorasi sakramen mahakudus dengan wajah berseri-seri.
Poster besar berwarna cerah juga menampilkan gambar dua orang kudus asal Italia: St. Ludovico Pavoni, pendiri “Putera-putera Maria Immaculata”, yang mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan spiritual dan kejuruan bagi orang miskin dan tuna rungu, dan St. Alfonso Maria Fusco, pendiri Kongregasi Para Suster Baptistin dari Nazaret dan Little House of Providence, rumah untuk anak-anak terlantar.
Sumber: http://www.ucanews.com
Kredit Foto: L’oservatore Romano
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.