GELARAN Wayang Wahyu dengan lakon Yudas Makabe rehat sejenak setelah tiga jam Ki Dalang Romo Handi Setyanto Pr menggelar drama kemartiran Salomonia dan anak-anaknya di hadapan Raja Antiokus Epifanes.
Dipandu oleh sang dalang sendiri sebagai pembawa acara, suguhan tari-tarian dari berbagai kelompok menyajikan ragam kesenian mulai dari tari tradisional Dayak, tari ngerong Banyumasan, dan tari kontemporer yakni campuran kesenian tradisional dan tari modern. Bahkan goyang Maumere yang sudah dimodifikasi pun ditampilkan.
Orang Muda Katolik (OMK) Cilacap dan Santo Yoseph Purwokerto Timur, kelompok Catholic Family Ministry, anggota Choice Purwokerto, dan para mahasiswa serta mahasiswi dari Akademi Maritim Nusantara Cilacap menjadi pengisi acara yang berhasil menyedot kembali perhatian warga mulai anak-anak hingga dewasa.
“Tak ketinggalan para ibu anggota wirosworo atau paduan suara dari Paroki St. Mikael Gombong yang menyanyikan lagu Nderek Dewi Maria, dan Tombo Ati ala Katolik. Yang membanggakan kali ini grup karawitan Sekar Setaman Kutoarjo yang mengiringi tembang yang mereka bawakan. “Mereka ini teman-teman muslim, lho. Karena itu terima kasih atas kerjasama dan kebaikan mereka,”kata Handi
Mantan Jesuit, Pendiri Sesawi.Net, Jurnalis Senior dan Anggota Badan Pengurus Komsos KWI