Gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menjadi tanda fisik dari semangat sinodal para uskup Indonesia. Demikian disampaikan Ketua KWI, Monsinyur Antonius Subianto Bunjamin OSC dalam perayaan ekaristi sekaligus pemberkatan Gedung KWI yang berada di Jalan Cut Meutia No. 10, Jakarta Pusat, Rabu (15/05/2024).
Pada perayaan pemberkatan ini, turut hadir Nunsio Apostolik Mgr. Pietro Pioppo, para uskup yang tergabung dalam Federasi Para Waligereja (uskup) se-Indonesia dan beberapa uskup emeritus, antara lain ; Mgr. Petrus Turang, Mgr. Michael Cosmas Angkur OFM, Mgr. Aloysius Sudarso SCJ, Mgr Petrus Boddeng Timang, dan Mgr. Nicolaus Adi Seputra MSC. Juga para romo sekretaris eksekutif KWI, para donator, karyawan, serta sejawat KWI.
Uskup Anton menyebutkan bahwa pada perayaan 100 tahun KWI ini, masih ada banyak hal yang memprihatinkan. Namun KWI tetap berjalan dan telah tumbuh menjadi komunitas yang memberi harapan bagi umat dan masyarakat untuk tetap memegang teguh apa yang Tuhan inginkan dan kehendaki pada kita, kata Uskup.
“Semoga KWI terus menjadi kekuatan yang memberi harapan dan tanda kehadiran kasih bagi siapa pun sebagaimana didoakan dalam doa kecil 100 tahun KWI terutama bagi mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel. Dengan begitu, KWI dan para uskup menjadi daya yang menghimpun agar umat dengan sukarela dan suka cita berjalan bersama membangun gereja menjadi kekuatan, perekat yang menyatukan semua elemen masyarakat untuk membangun bangsa.”ujar Uskup Anton.
Anton juga berharap agar dalam usianya yang ke-100 ini KWI terus terpanggil menjadi model bagi gereja yang makin meng-Indonesia, mewujudkan 100 persen Katolik,100 persen Indonesia, dan 100 persen sinodal yang mau dan mampu berjalan bersama dengan siapa pun yang berkehendak baik untuk membangun gereja dan bangsa.
Kesatuan Para Murid Yesus
Uskup Anton menegaskan bahwa KWI juga merupakan tanda nyata kesatuan para murid Yesus yang dirindukan dan didoakan oleh Yesus sendiri. Yesus sendirilah yang minta kita untuk bersatu, katanya. Dan kolegialitas para uskup dalam KWI ini menjadi model kesatuan surgawi, persekutuan ideal yang harus dikembangkan dalam komunitas gerejani apa pun dan dimana pun sebagaimana dihidupi oleh gereja perdana Yerusalem yang berjalan bersama sehati sejiwa.
“Sinergitas para uskup kiranya menjadi energi pelayanan pastoral dan sakramental di tengah umat serta menjadi daya bagi karya pelayanan sosial dan kesaksian moral di tengah masyarakat. Sinodalitas yang diharapkan Tuhan sungguh terwujud dalam kolegialitas dan sinergitas para uskup dalam kebersamaan dan persaudaraan,”tegas Uskup Anton.
Mantan Jesuit, Pendiri Sesawi.Net, Jurnalis Senior dan Anggota Badan Pengurus Komsos KWI