“Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.” (Yes 50, 4)
BEBERAPA waktu yang lalu saya membersihkan telinga dengan cotton bud. Rasa gatal di telinga bisa digaruk-garuk sampai terasa nyaman. Begitu asiknya mengorek-ngorek telinga, sehingga kapasnya sampai terlepas dan tertinggal di dalam telinga. Saya berusaha mengambilnya dengan memiringkan kepala, namun kapas tetap tidak mau keluar. Saya biarkan semalaman sambil tidur miring, kapas juga tetap sulit diambil.
Pendengaran menjadi terganggu. Suara-suara yang masuk tidak begitu jelas terdengar dibandingkan dengan telinga yang satu. Kapas tersebut baru dikeluarkan hari berikutnya dengan bantuan dokter.
Kesulitan dalam pendengaran sering dialami banyak orang. Orang terganggu pendengarannya, karena telinganya kemasukan kapas atau barang lain. Gangguan pendengaran sering juga dialami oleh orang yang sudah berusia lanjut. Fungsi-fungsi pendengarannya semakin lemah atau berkurang. Banyak orang harus bebricara dengan keras atau berteriak, agar para lansia bisa mendengar dengan jelas.
Tentu merupakan hal istimewa, kalau ada lansia yang fungsi pendengarannya masih normal dan baik. Bisa terjadi bahwa orang masih mempunyai alat pendengaran yang utuh dan normal, namun pendengarannya tumpul dan tidak tajam. Ada orang yang masih bisa mendengar dengan baik berbagai macam suara, termasuk dering tilpun. Namun mereka pura-pura tidak mendengar dan tidak mau mengangkatnya.
Ada pula orang yang masih bisa mendengarkan berbagai macam nasehat baik, namun tetap saja sikap dan perilaku jahatnya tidak berkurang. Pendengaran tidak tajam lagi karena orang telah dikuasai oleh kehendak dan kebiasaan jahatnya.
Setiap hari Tuhan mempertajam pendengaranku. Sejauh mana pendengaranku semakin tajam?
Teman-teman selamat siang dan selamat memasuki Pekan Suci. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ist
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.