INSTAGRAM resmi @iydmanado2016 sempat heboh karena foto Viola (19), OMK Jakarta yang live in di Kokoleh. Tim Komsos KWI berkesempatan menemui La Viola Florence secara langsung.
Mahasiswi Psikologi Universitas Atmajaya, Jakarta ini mewakili Paroki Pademangan Gereja St. Alfonsus untuk berangkat ke Indonesian Youth Day (IYD) 2016.
“Pastor dan Dewan Paroki memercayakan saya berangkat, supaya bisa membagikan kembali pengalaman di sini,” kata Viola.
Pertama kali ia menginjakkan Manado, anggota Seksi Kepemudaan Paroki Alfonsus ini dikejutkan dengan suatu selentingan.
“Oh, kamu yang namanya Viola. Semua dewan paroki, pastor, orang tua angkat seperti sudah tahu saya. Dan yang mereka bicarakan terus mengenai kamar mandi,” tukas Viola.
Di Sarawet, Stasi Likupang, Kokoleh, Ola akan tinggal dan menyaksikan sendiri latar belakang kehebohan itu. “Karena saya penasaran, saya langsung ajak orang tua asuh ke kamar mandi,” ujarnya.
Ternyata…
Sekitar 100 meter dari rumah live in-nya, sebuah ruang terbuka depan kandang babi, berdindingkan pohon yang agak jauh, ‘lengkap’ dengan sebilah pipa mengalirkan air, itulah kamar mandi Viola.
“Ya disitu saja, begitu saja tempat mandiku,” kata Viola sambil tertawa. Sore pertama ia datang dengan debu di badannya, berharap tempat penyucian badani yang sesuai, ternyata demikianlah sudah.
Ketika mau mandi, sang bapak asuh hanya menyuruh Viola mengenakan sarung dan bawa peralatan mandi. Kemudian sang ibu dan anak-anak yang ‘mengantar’.
Orang tua asuh Viola adalah Pak Meidi, Bu Martha, dengan puteri Irena dan Cynthia. Mereka menyambung hidup dengan beternak ayam dan babi. “Kadang menangkap ikan dan berkebun. Tidak ada rutinitas pasti,” tutur Viola.
Sesampai di sana, ia harus menunggu keluarga lain selesai mandi. “Itu sudah mau malam. Ibu asuh dan anak-anaknya sudah mandi, sehingga mereka hanya nonton ketika aku mandi,” kali ini saya sebagai jurnalis yang tertawa.
“Malam pertama aku gak bisa tidur. Karena kamarku persis depan kandang babi. Babi-babinya berisik. Panas, tidak ada angin. Tapi malam kedua sudah tidak masalah karena sudah lelah,” kisah Viola.
Setelah tiga hari, Viola baru sekali mandi di ‘TKP’. “Kalau pagi hanya sikat gigi cuci muka karena buru-buru. Malamnya di jamban rumah,” kata Viola.
Puteri berkacamata ini berpesan kepada seluruh #omkindonesia yang ikut IYD 2016, “Pokoknya apapun yang menjadi tantangan kita, lakukan saja karena itu akan menjadi pengalaman yang bisa diceritakan dan dibanggakan.”
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.