MIRIFICA.NEWS, PALANGKA RAYA – Setelah perkenalan dan inventarisasi kebutuhan para peserta dalam pelatihan “Menjadi Lektor dan Penyiar Radio”, sang fasilitator, Errol Jonathans membagi 60 siswa/i dan seminaris ini menjadi kelompok. Setiap tim diberi kesempatan berdiskusi setelah sebuah paket feature diperdengarkan. Mereka dimnta memberi pendapat mengenai paket tersebut baik secara konten ataupun kualitas pembawaan.
Presentasi yang dibawakan bergantian ini semakin membuka wawasan dan kecintaan para siswa/i terhadap radio. “Kalau teman-teman dengar paket seperti ini (feature kisah nyata), apa mau dengar radio?” Mereka sontak setuju pada pertanyaan Errol. Tidak melulu musik, Errol membuktikan kepada para peserta bahwa radio juga punya kekuatan menginspirasi.
Untuk menjadi penyiar yang menarik bagi pendengar, penyiar perlu menguasai teknik penyiaran yang tepat, termasuk intonasi dan artikulasi. Sesi malam ini, Errol mengajak peserta untuk mempraktikkan intonasi dan artikulasi melalui sejumlah teks yang diperlihatkan di slide. Setelah praktik baca, peserta saling memberi evaluasi apakah cara membaca yang dibawakan sudah enak didengar.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.
