Beranda GEREJA KITA FABC 50TH FABC 50TH: Alasan dibalik Logo

FABC 50TH: Alasan dibalik Logo

2022, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Berita, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, Katakese, Umat Katolik,FABC 50TH

Pada tahun 1970, pada kesempatan kunjungan Paus Paulus VI ke Manila, para uskup Asia berkumpul untuk pertama kalinya. Dari pertemuan itu mengalir keinginan untuk mempererat ikatan persahabatan di antara mereka dan memberikan kesempatan untuk mendefinisikan dan mengartikulasikan apa artinya menjadi ‘Gereja di Asia’ dalam semangat Vatikan II. Pertemuan ini kemudian melahirkan Federasi Konferensi Para Uskup Asia – FABC.

Tahun 2020 akan menandai peringatan 50 tahun peristiwa penting itu dan tahun 2022 menandai peringatan 50 th Federasi Konferensi Waligereja Asia (FABC) secara resmi dibentuk.

Logo peringatan 50 tahun Sidang Umum FABC berusaha untuk membawa peta ke depan di tahun-tahun mendatang saat kita melakukan perjalanan bersama sebagai orang Asia.

Logo ini dirancang dengan maksud untuk:

  • Menegaskan dan merayakan perjalanan FABC selama 50 tahun terakhir sebagaimana dapat dilihat pada bagian hijau angka 50.
  • Menciptakan kesadaran akan realitas dan tantangan yang muncul yang dihadapi Asia dan Gereja, seperti yang terlihat pada sinyal gelombang di 5 dari lima puluh.
  • Salib FABC menggambarkan komitmen baru dalam pencarian kami akan wajah Yesus di Asia, dan jalan-jalan baru pelayanan dengan orang-orang Asia, seperti jalan berbeda yang dilalui oleh orang Majus yang digambarkan sebagai mengambil jalan memutar.

KERANGKA ALKITAB dari logo berasal dari Matius 2:1-12

Saat merayakan 50 tahun kelahirannya, FABC ingin mengikuti Yesus lebih setia di zaman kita. Bagian Injil (Mat 2:12) merupakan bagian integral dari narasi masa kanak-kanak dan mendasari keinginan pembaruan ini.

“….datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya, ‘Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru lahir? Kami telah melihat bintangnya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”
(Mat 2: 1-2)

Sidang Umum dimulai dengan menghormati perjalanan dan “bintang-bintang” yang telah membimbing jalan kita selama 50 tahun terakhir ini.

“Ketika Raja Herodes mendengar hal itu, terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.”
(Mat 2:3)

Ayat ini mengajak gereja Asia untuk merenungkan, apa yang “mengganggu” kita terkait dengan realitas yang muncul di Asia.
“… lalu sujud menyembah Dia.” (Mat 2:11).

Di tengah realitas yang muncul, kita perlu tetap fokus pada pribadi Yesus, yang memimpin kita dalam mengarahkan Gereja melalui berbagai tantangan yang dihadapi bangsa Asia.

“… maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.” (Mat 2:12)

Tantangan Asia mengharuskan Gereja tetap setia kepada Kristus seraya menemukan jalannya sendiri.

Hari ini ketika kita melihat kembali Perjalanan FABC dan apa yang telah terjadi selama berabad-abad, kita dikuatkan dalam tekad kita untuk menghadirkan wajah Yesus dalam dunia yang hancur.