Internet telah menyebabkan banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Dampak positif sekaligus negatifnya adalah bahwa persepsi masyarakat akan terbentuk sama.
“Ini karena secara serentak dan bersamaan informasi ini sampai di mana-mana. Jika untuk menjangkau 50 juta pendengar radio butuh waktu 38 tahun, televisi 13 tahun, tv kabel 10 tahun, sementara internet hanya butuh waktu 5 tahun,” ujar CEO Grup Suara Surabaya Media, Errol Jonathans dalam seminar bertajuk Komunikasi: Budaya Perjumpaan yang Sejati” di Sumba, awal Juni lalu.
Menurut Errol, keberadaan internet telah menyebabkan terjadinya beberapa perubahan, hingga muncul fenomena virtual reality, Cyber space, dan Cyber cultural.
1. Virtual reality. Sesuatu yang sifatnya maya tapi dianggap nyata. Yang membuat kita terjebak, pada kenyataan-kenyataan yang sebenarnya tidak ada. Banyak teman baru yang tidak pernah ketemu sama sekali tapi kita anggap nyata. Dan akibatnya banyak korban pelecehan terjadi melalui teknologi ini.
Karena chattingnya hanya tulisan dan tidak ada suara, maka banyak yang tertipu pada pedofil. Banyak yang kenal memalui facebook lalu janjian ketemu tapi saat ketemu malapetaka yang didapat.
2. Cyber space. Sekarang dimana-mana selalu ada wifi. Kafe tidak akan sukses jika tidak ada wifi. Bahkan walikota Makassar akan menjadikan kota Makassar sebagai kota wifi karena akan ada 200 titik wifi sehingga semua orang bisa mengakses internet secara gratis.
3. Cyber cultural. Budaya cyber, cirinya adalah tidak perlu ketemu. “Suatu hari istri saya panggil-panggil saya, dan saya tidak dengar. Akhirnya saya di-sms. Dalam satu atap kita sms-an dan akibatnya anggaran komunikasi meningkat,” ujar Errol.
Pertumbuhan internet telah menyebabkan riuh rendahnya jagat media kita. Dan hasil riset di 9 kota besar Indonesia 5 tahun lalu, mengatakan bahwa setiap hari orang harus ‘mengunyah’ 1600 informasi yang berasal dari gandget, iklan dan media.
“Mereka harus mampu melihat mana yang baik dan mana yang tidak,” tegas Errol mengingatkan.
Praktisi di bidang Public Relation, Tim Komsos KWI