PERKEMBANGAN teknologi informasi dan komunikasi yang pesat menyebabkan proses transformasi informasi dari manual ke digital juga makin melesat. Bahkanperkembangan internet telah menjangkau hampir di seluruh wilayah tanah air mulai kota, desa hingga pedalaman.Tak heran, dunia internet sekarang ini telah dimanfaatkan dalam karya kehidupan manusia untuk disebarkan, dalam berbagai bidang persoalan seperti kedokteran, teknik, dan sebagainya.
“Internet sudah menjadi bagian dari kehidupanmanusia. Sayang sebagian besar orang belum bisa memanfaatkannya dengan baik. Tak jarang digunakan tanpa memerhatikan etika, ”ujar Sekretaris Eksekutif Komsos KWI RD KamilusPantus, sesaat setelah membuka acara pelatihan menulis produktif di Seminari Tinggi St. Mikhael Kupang Nusa Tenggara Timur, Kamis (21/01/16).
Karena itu, menurut RD Kamilus, Gereja harus bersikap terbuka dalam hal ini. Kemajuan ini merupakan bagian dari rahmat Allah yang mesti dimanfaatkan secara cermat dan baik.
Jika tahun ini menteri desa telah mencanangkan seluruh desa di Indonesia wajib menerapkan e-government maka Gereja Katolik tak boleh ketinggalan. E-Sekretariat menjawab tantangan ini.
RD Kamilus Pantus menjelaskan e-Sekretariat akan meningkatkan kadar interaksi (enhance interactivity) antara umat dan pastor, antarparoki, dan antarkesukupan. Memungkinkan juga terjadinya interaksi dari mana dan kapan saja (time and place flexibility), menjangkau luas teritorial (potential to reach global audience), dan mempermudah menyimpan administrasi paroki (easy up-dating of contents).
Sedangkan manfaat e-sekretariat bagi Petugas Pastoral adalah peningkatan interaksi. E-sekretariat dapat meningkatkan interaksi intern dan antar sekretariat dalam urusan administrasi paroki. Juga memudahkan pengiriman dokumen. E-sekretariat memudahkan (efektif) pengiriman dokumen untuk pelayanan sakramen (paperless) sehingga pelayanan lebih optimal. Dengan demikian e-Sekretariat juga meningkatkan pelayanan kepada umat secara lebih optimal (kualitas pelayanan lebih terjamin)
Gagasan ini sengaja disampaikan RD Kamilus pada para calon imam agar nantinya ketika mereka menjadi frater TOP dan Pastor Paroki, semua ini dapat diwujudkan.
“Sengaja saya sampaikan kepada frater sebagai calon iman agar ketika nanti saat frater-frater sudah menjalani Tahun Orientasi Pastoral (TOP) atau sudah menjadi pastor paroki, gagasan ini dapat diterapkan di parokimasing-masing,”tegas RD Kamilus.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.