PRESIDEN Filipina Rodrigo Duterte diprote ribuan orang Katolik dan denominasi Kristen lainnya di Filipina. Unjuk rasa ini digelar di pusat bisnis Malate, Jumat (25/1/2019). Sejak dilantik pada 2016, Duterte terus menyerang Gereja Katolik dan lembaga keagamaan Kristen lainnya.
Dari waktu ke waktu Duterte memang kerap mengkritik Gereja Katolik Filipina. Kritik Duterte dilatari oleh sikap Gereja yang berseberangan dengannya dalam perang melawan narkoba. Pada Juni 2018, misalnya, ia menyebut Tuhan “bodoh” saat berpidato dan disiarkan televisi setempat.
Ketika berkunjung ke kampung halamannya November lalu, Duterte dengan lantang menyerukan warga di sana untuk tidak pergi ke gereja dan membayar “orang-orang bodoh (rohaniwan Katolik-red). Bahkan, ia juga menyebut para uskup Filipina sebagai “orang bodoh tak berguna” dan seharusnya “membunuh mereka”.
Kelompok Katolik pun marah. Mereka tak terima pernyataan konyol Duterte. “Perasaan terhina dan tidak pusa di antara para rohaniwan dan umat Katolik kini jauh lebih besar dari sebelumnya,” ujar Nardy sabino, Sekretaris Jenderal Kelompok Religius Filipina.
Memang pernah dilakukan upaya rekonsiliasi antara Duterte dan Gereja Katolik oleh para Senator Filipina. Namun, upaya tersebut tidak berhasil.
Dari Berbagai Sumber
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.