SETELAH sempat tertunda hampir 3 jam lamanya di Bandara Balikpapan, Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo akhirnya tiba di Tanjung Selor pada pukul 13.30, sore tadi. Kedatangan Duta Vatikan dari Jakarta ke Tanjung Selor ini adalah untuk kali pertamanya. Kunjungan Mgr. Piero ini terkait dengan perayaan tahbisan uskup baru Tanjung Selor, Mgr. Paulinus Yan Olla, MSF, Sabtu (5/4).
Tiba di Bandara Tanjung Harapan, Bulungan, Mgr. Piero langsung disambut oleh Mgr. Yan Olla dan uskup pertama Tanjung Selor, Mgr. Yustinus Hardjosusanto. Panitia dan sejumlah tokoh awam Katolik juga ikut dalam seremoni penyambutan ini. Seremoni di bandara berlangsung singkat, ditandai dengan pengalungan dan tarian penjemputan dengan nuansa adat Dayak.
Dari bandara Bulungan, Mgr. Piero dan sejumlah uskup dari berbagai wilayah di Indonesia ini, dihantar menuju kediaman uskup Tanjung Selor yang terletak di Jl. Jelarai, Tj. Selor Hilir, Tj. Selor, Kabupaten Bulungan. Tiba di kediaman uskup, pengganti Mgr. Antonio Guido Filipazzi ini langsung dijamu dengan santap siang bersama para uskup yang hadir.
Sempat Panik
Waktu makan siang Mgr. Piero dan para uskup ternyata tidak berlangsung lama. Hal ini karena jeda waktu resepsi dengan ibadat agung guna menyongsong tahbisan Mgr. Yan Olla, MSF, tidak lama lagi. Sesuai jadwal, ibadat agung ini akan dilaksanakan pada pukul 18.00. Sementara itu, waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB. Panitia pun segera mengajak Mgr. Piero dan para uskup untuk berangkat menuju penginapan yang telah disiapkan.
Ketika hendak masuk ke dalam mobil, Mgr. Piero dan pengawalnya masih sempat menengok ke bagian bagasi mobil. Rupanya Duta mau cek tasnya. Ternyata di bagasi hanya ada tas pengawalnya. Mgr. Piero pun balik lagi ke kediaman uskup sambil melihat-lihat ke ruang tamu, sekiranya tas miliknya sudah disimpan di sana.
Beberapa uskup dan panitia pun ikut mencari tas Duta. Pencarian tas Mgr, Piero berlangsung sekitar 20 menit. Panitia terlihat keluar-masuk kediaman uskup untuk mencari tas itu. Beberapa orang yang masuk dalam Panitia tampak mulai panik dan menelpon ke bandara. Namun dari pihak bandara diberitahu bahwa tidak ada tas yang tertinggal di sana.
Puji Tuhan!
Setelah sempat mencari lagi, akhirnya tas itu ditemukan di tempat terpisah, di salah satu sudut kediaman Uskup. Kepanikan yang sempat timbul di wajah panitia pun sirna segera. Semoga kejadian seperti ini menjadi perhatian, agar tidak terulang lagi di tempat lainnya.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.