MENURUT kebiasaan, jatah pelatihan jurnalistik atau menulis produktif biasanya diberikan hanya satu kali dalam setahun di tiap keuskupan. Namun tahun ini di Keuskupan Sibolga malah dua kali diadakan pelatihan yang sama.
“Ini karena permintaan khusus dari Komsos Keuskupan Sibolga,” ujar Sekretaris Eksekutif Komisi Komsos Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) RD Kamilus Pantus, di Aula Pusat Bina Iman, Mela, Sibolga, Kamis (10/8).
Tak heran, tim Komsos KWI datang ke Kota Sibolga setelah beberapa bulan silam mengadakan pelatihan yang sama untuk mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral di Gunungsitoli, Nias. Kali ini dua wartawan dihadirkan, AA Kunto dan Abdi Susanto. Mulai Kamis, 10 Agustus hingga Sabtu, 12 Agustus pelatihan berlangsung.
Usai seremoni pembukaan yang dihadiri Uskup Keuskupan Sibolga Mgr. Dr. Ludovicus Simanullang OFM.Cap., pelatihan dimulai. Tanpa basa basi dan perkenalan seluruh peserta diminta berdiri di depan meja. Layaknya militer, para peserta diminta menghitung satu sampai lima oleh pemateri AA Kunto A.
Baru tahap ini, peserta pelatihan yang terdiri dari para suster, seminaris, orang muda katolik dan utusan paroki serta karyawan komsos, serampangan dalam mengitung. Maka perintah diulangi. Kali ini dibarengi dengan seruan “harap konsentrasi”.
Setelah semua menyebut nomor sesuai perintah, datang perintah baru agar nomor yang sama membentuk satu kelompok. Terbentuklah lima grup. Kepada kelima kelompok, datang perintah baru. “Pergi dan tuliskan apa saja tentang air, Lembaga Pelatihan Teknik, Postulan, kamar makan dan sejarah serta perkembangan aneka Pusat Pembinaan di Bukit Mela.”
“Ini hanya awal untuk menunjukkan mencari berita itu butuh upaya menggali informasi sedalam-dalamnya dan sebanyak-banyaknya. Berita tidak ditulis sembarangan, tapi berdasarkan fakta-fakta yang kita temui di lapangan,”ujar Abdi Susanto.
Penulis : Dominikus Doni Ola Pr, Vikjen Keuskupan Sibolga
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.