MIRIFICA.NET – Bertepatan dengan ‘Ulang tahun’ kelima tentang lingkungan hidup Laudato Si yang dikeluarkan pada tanggal 24 Mei 2015. Beliau mengajak kita untuk sungguh membangun kesadaran, bertobat dan bertindak memelihara bumi seisinya, dan mewariskan bumi yang baik kepada anak cucu kita.
Ensiklik Laudato Si telah disampaikan Bapa Suci Paus Fransiskus sejak tahun 2015, tetapi ternyata belum banyak yang sungguh memahaminya, apalagi melaksanakannya. Itulah salah satu alasan ajakan di atas. Kita tahu, permasalahan lingkungan hidup menjadi makin berat. Bukan tidak mungkin, rusaknya bumi ikut berpengaruh terhadap merebaknya pandemi corona yang sedang kita hadapi. Secara hati-hati, Bapa Suci menyatakan bahwa pandemi corona adalah respons atau ‘tanggapan’ bumi atas ulah manusia yang selama ini kurang peduli. Dalam Ensiklik Laudato Si, seperti juga ditekankan Bapak Ignatius Kardinal Suharyo dalam homili misa Paskah pontifikal Minggu 12 April 2020 lalu, kita perlu melakukan pertobatan ekkologis.
Ensiklik Laudato Si ini terdiri dari dari 6 Bab (sub-bab, 246 paragraf). Isinya sangat kaya dan mendalam, sehingga tidak mungkin semua dimasukan dalam renungan peristiwa – peristiwa doa Rosario. Tentu, baik diketahui bahwa doa Rosario ini adalah doa Rosario biasa, meski isi renungannya dikaitkan dengan pokok-pokok gagasan yang ada dalam Ensiklik Laudato Si.
Doa Rosario Laudato Si dapat diunduh melalui link dibawah ini:
Ref: Doa Rosario Laudato Si
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.