Umat Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Makale, Kevikepan Toraja, Keuskupan Agung Makassar mengadakan Doa Taize untuk gerakan pertobatan ekologis. Kegiatan yang dihadiri 200 orang tersebut, diadakan di aula Paroki Makale yang berlokasi di Jl. Musa No. 17-19 Makale, Tana Toraja pada Sabtu (31/3) dumulai pukul 19.00 WITA. Sebagian besar pesertanya adalah Orang Muda Katolik. Hadir dalam kegiatan ini Pastor Paroki Makale, Pastor Bantu Paroki Rantepao dan Pastor Ketua Komsos KAMS dan beserta tim dari Makassar.
Kegiatan ini dipandu oleh Diakon Fr. Klemens Palindangan dengan tajuk “Jesus Remember Me”. Sebelum doa dimulai frater yang berasal dari Paroki Rantepao,Kevikepan Toraja ini mrnjelaskan tradisi doa Taize yang didirikan oleh Bruder Roger pada Tahun 1940 pada Masa Perang Dunia II. Semboyan dari Br. Roger adalah “Cintailah Dan Ungkapkanlah Cinta Itu Dengan Hidupmu “.
Menurut Pastor Paroki Makale, RD. Albert Arina, doa Taize menekankan ungkapkan-ungkapan sederhana. Biasanya kalimat pendek dari Mazmur atau bagian-bagian lain dari Kitab Suci yang diulang-ulang. Bahkan Pastor yang pernah menjabat sebagai ekonom KAMS tersebut mengajak segenap umat untuk membentuk komunitas Taize di Paroki yang berada di pusat Ibu Kota Kabupaten Tana Toraja ini.
Yohanis Tefstianto, seorang peserta dari kalangan OMK menuturkan pengalaman pertamanya mengikuti doa Taize “Doa ini mengajak saya untuk membenamkan diri dalam hadirat Tuhan”.
Senada dengan hal di atas, Yosep Tolanda, seorang bapak yang hadir bersama istrinya menuturkan, “doa Taize membawa ungkapan syukur dalam suasana kontemplasi khususnya dalam merenungkan perjalanan karir sebagai pejabat PLN hingga bisa pensiun”.
Dalam doa Taize ini, peserta diajak untuk bersama-sama seluruh umat Kriatiani sedunia berdoa bagi keutuhan umat kriatiani, perdamaian dan kesejahteraan dunia serta pertobatan ekologis sebagai wujud gerakan bersama yang ditekankan dalam Aksi Puasa Pembangunan Tahun 2017 dengan tema: Keluarga Berwawasan Ekologis “. (AP)
Kredit Foto: YouTube
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.