Sebagai pengguna internet terbanyak, khususnya media sosial, orang muda perlu waspada terhadap informasi-informasi negatif yang merusak hidup pribadi dan memecah belah hidup berbangsa. Mereka sebaliknya perlu secara aktif mengisi ruang media sosial dengan berbagai konten positif.
Ajakan ini disampaikan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti pada Seminar Nasional bertajuk Transformasi Komunikasi Sosial di Era Digital, di Aula Lux Ex Oriente, Sorong, (14/08/2018).
Niken memaparkan data penggunaan media internet oleh masyarakat Indonesia. Hasil survei 2017 menunjukkan 54,68% masyarakat Indonesia menggunakan internet, lebih dari 143 juta orang dari 262 juta jiwa penduduk Indonesia. Dari jumlah itu, orang muda terpantau sebagai pengguna internet terbanyak, 49%.
Sebagai pengguna media sosial terbanyak, katanya, orang muda perlu waspada terhadap informasi-informasi negatif yang merusak hidup pribadi dan memecah belah kebersamaan. Media sangat rentan terhadap penyebaran informasi palsu dan bohong karena tidak ada pihak yang menyeleksi dan mengoreksi.
“Di zaman media sosial, semua orang menjadi pemilik media. Kita bisa mencari, menulis, menyebarkan informasi. Tidak ada yang memverifikasi. Karena itu banyak ujaran kebencian tersebar melalui media sosial,” kata Niken.
Sebaliknya mereka perlu mengisi ruang media sosial itu dengan konten positif, antara lain untuk meningkatkan rasa kemanusiaan, persaudaraan, nilai-nilai kebangsaaan dan keimanan.
“Mari kita gunakan media untuk meningkatkan rasa kemanusiaan, persaudaraan, nilai-nilai kebangsaaan. Kita bahkan mengunggah nilai-nilai Kristiani kita. Kita bisa mengunggah ayat-ayat suci dan bagaimana ayat-ayat itu diterapkan dalam hidup sehari-hari,” ajak Niken Widiastuti.
Seminar Nasional dengan bertajuk Transformasi Komunikasi Sosial di Era Digital, diselenggarakan oleh Komisi Komunikasi Sosial KWI bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Sekitar sembilan ratus orang hadir, terdiri atas Orang Muda Katolik (OMK) dan pelajar di Keuskupan Manokwari – Sorong. Hadir juga Uskup Sorong yang juga menjabat Ketua Komisi Komunikasi Sosial KWI Mgr. Hilarion Datus Lega, sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Papua Barat, Pemerintah Kota dan Kabupaten Sorong, serta utusan Komisi Komsos dari 37 Keuskupan di Indonesia.
Pastor Diosesan di Keuskupan Ruteng, Ketua Komisi Komsos Keuskupan Ruteng