TAK disangka, Selasa 23 Mei malam , hidangan sroto (sebutan soto di wilayah Banyumas) dengan lauk khas Banyumas berupa tempe mendoan dan tempe gembus (dage) yang diberi tepung, serta tahu aci disajikan dan mengenyangkan perut Tim Komsos KWI dan Komsos dari berbagai Keuskupan yang menjadi tamu undangan di Pekan Komunikasi Sosial Nasional ke-51, di Wisma Keuskupan Purwokerto.
Banyak tamu yang menghabiskan dua mangkuk sroto dan gorengan yang disajikan oleh para ibu dari Wanita Katolik Republik Cabang Kristus Raja Keuskupan Purwokerto. Ada 10 ibu yang turut serta menyiapkan konsumsi (makan dan minum) untuk peserta dan panitia selama PKSN berlangsung.
“Kami memang tidak memasak sendiri, tapi pesan dari katering. Namun untuk tiap acara kami bawa tremos, kardus dan gelas sendiri. Sudah biasa bagi kami,” ujar Elisabeth Herni Widiastuti yang memimpin tim WKRI.
Hidangan untuk 700 kepala disiapkan para ibu di Pembukaan PKSN. Sementara di malam budaya dan penutupan masing-masing 300. “Tiap kegiatan pelatihan kami siapkan 100,” ujar Benedicta Sari yang ikut membantu tim.
Satu kesulitan yang dihadapi para ibu ini ialah belum pastinya jumlah peserta yang hadir. “Ini yang membuat kami pusing dan pihak katering juga tentunya, karena kan mereka harus belanja dulu,” ujar Sari.
Kalau meleset jumlahnya makanan bisa jadi tersisa banyak. “Seperti pas pembukaan, karena menunggu bupati terlalu lama 150 orang mesti pulang dulu dan makanan tersisa banyak. Untungnya ada panti asuhan yang menerima makanan,” ujar Herni.
Mantan Jesuit, Pendiri Sesawi.Net, Jurnalis Senior dan Anggota Badan Pengurus Komsos KWI