Beranda BERITA Dari Sidang KWI Hari Pertama: Refleksi Para Uskup Atas Hasil dan Proses Sinode yang sedang berlangsung

Dari Sidang KWI Hari Pertama: Refleksi Para Uskup Atas Hasil dan Proses Sinode yang sedang berlangsung

0
Dari Sidang KWI Hari Pertama: Refleksi Para Uskup Atas Hasil dan Proses Sinode yang sedang berlangsung

MIRIFICA.NET, Bandung – Salah satu acara penting yang digelar sesudah Seremoni Pembuka Sidang Sinodal para uskup tahun 2022, Senin, 14 November 2022 adalah Refleksi bersama atas Hasil dan Proses Sinode yang sedang berlangsung.

Seperti diketahui Sinode Para Uskup dibuka di Roma 10 Oktober 2021 dalam sebuah Perayaan Ekaristi yang dipimpin Bapa Suci Paus Fransiskus. Dan seminggu kemudian 17 Oktober 2021, Sinode Para Uskup di tingkat Keuskupan dibuka di keuskupan-keuskupan di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Para uskup Indonesia juga membuka Sinode Para Uskup tahap Keuskupan dengan perayaan-perayaan Ekaristi Mulia. Tahap keuskupan berlangsung dari 17 Oktober 2021 sampai 15 Agustus 2022.

Saat ini proses tingkat keuskupan telah berakhir dan sintesis-sintesis (laporan pendek) dari keuskupan-keuskupan telah diproses di tingkat Nasional oleh Team “Dapur Sinode” KWI dan sudah mengirim sintesis hasil sinode nasional ke Sekretariat Sinode Vatikan. Kumpulan sintesis dari seluruh dunia sudah dirangkai menjadi sebuah dokumen bernama DCS (Document for Continental Stage). Dokumen ini disebarkan ke keuskupan-keuskupan supaya dibaca dan direfleksikan para uskup dan team di tingkat keuskupan sambil menjawab 3 pertanyaan yang diajukan dalam dokumen. Sesudah menjawab Team Keuskupan mengirimkan kembali jawaban-jawabannya ke tingkat KWI yang kembali akan mensistesiskannya menjadi sepuluh halaman dan mengirimkan ke Panitia sinode tingkat Asia.

Dalam Sidang Sinodal KWI, hari pertama, Senin, 14 November, Mgr. Adrianus Sunarko, OFM memoderatori Refleksi bersama para uskup pesera Sidang KWI, atas sinode para uskup. Refleksi ini diawali paparan Rm. Steven Lalu, mewakili Team Sinode, tentang highlight pokok-pokok yang tertulis dalam sintesis Gereja Indonesia yang dikirim ke Vatikan. Kemudian dilanjutkan dengan sharing reflektif beberapa uskup atas Sinode yang berlangsung di keuskupan- keuskupan mereka.

Para bapa Uskup melihat bahwa Tema sinode Bagi Gereja Sinodal: Persekutuan, Partisipasi, dan Misi yang juga menjadi tema sidang sinodal kali ini sungguh merupakan sebuah peneguhan atau penegasan kembali. Usaha berjalan bersama sebagai sebuah gereja sinodal yang bersekutu, partisipatif dan menjalankan misi sudah mulai diusahakan sejak lama di Gereja Indonesia. Karena itu permenungan sinode menjadi sebuah peneguhan dan pencerahan kembali bagi gereja-gereja lokal di Indonesia. Disadari sepenuhnya ada banyak kemajuan tetapi juga ada banyak kekurangan yang masih harus dibenahi dalam hidup menggereja kita di Indonesia.

Dari sekian banyak usaha dan program yang sudah kita jalankan sebagai gereja lokal, sangat perlu disadari untuk memberi ruang pada Roh Kudus dalam diri kita, sebagaimana digarisbawahi dokumen-dokumen sinode, bahwa sinode bukan untuk menghasilkan dokumen belaka tetapi menciptakan proses jalan bersama dengan mendengarkan Roh Kudus yang membimbing.

Gereja diharapkan tidak hanya sibuk menjalankan tugas pastoral secara aktif, tetapi aktif membangun gereja sinodal yang mendasarkan segalanya dalam doa dan kitab suci. Karena meskipun program-program sudah disusun dengan baik, tetapi tidak mendengarkan Roh Kudus, maka kita tidak menjalankan misi Allah dengan benar.

Para uskup bersyukur sinode para uskup dapat menyapa sampai ke umat basis dan menyatakan komitmen untuk tetap terus berjalan bersama sebagai gereja lokal, universal dan kontinental. Berjalan bersama dengan seluruh gereja dan mendukung proses sinode yang masih sedang berlangsung.