Beranda BERITA Dari PERNAS Hari Pangan Komisi PSE KWI: Mgr. Samuel Otton Sidin, OFM.Cap:...

Dari PERNAS Hari Pangan Komisi PSE KWI: Mgr. Samuel Otton Sidin, OFM.Cap: Kasih tidak mengenal kata “Liburan”

Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Hari Pangan Sedunia, HPS, Nasional, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, 2023, Penyejuk Iman, Pewartaan, Umat Katolik
Mgr. Samuel Oton Sidin, OFMCap, Ketua Komisi PSE KWI dan Para peserta Pertemuan Nasional HPS

MIRIFICA.NET – Beginilah Mgr. Samuel Otton Sidin, OFM.Cap, Ketua Komisi PSE KWI mengawali homilinya dalam Perayaan Ekaristi pembuka Pertemuan Nasional Hari Pangan Sedunia dan Launching Project HPS PSE KWI 2024-2032, Senin, 30 Oktober 2023 di Rumah Pembinaan Carolus Borromeus (RPCB) Syantikara Jl. Colombo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Keuskupan Agung Semarang.

“Kasih itu tidak mengenal kata “liburan” dan kasih itu sifatnya universal kapanpun dilakukan dan pada siapapun. Hari ini kita mendengar Yesus dikritisi orang-orang Yahudi karena menyembuhkan pada Hari Sabat. Bagi orang Yahudi perbuatan Yesus dianggap “Tabu” karena melanggar Hukum Taurat, namun di lain pihak Yesus melakukan sesuatu yang tidak dapat dikekang oleh siapapun karena merupakan perwujudan Kasih”.
Menurut Bapa uskup yang dalam Perayaan Ekaristi ini, didampingi Rm. Ewaldus dan Rm.Marianus dari Larantuka; Pertemuan Nasional Hari Pangan terjadi karena Kasih. Berlandaskan kasih para peserta diajak untuk berpikir bagi orang-orang yang dilayani dan membicarakan bagaimana membantu masyakarat bisa makan, minum secukupnya dan untuk memperoleh kehidupan yang layak, karena hak untuk hidup adalah hak asasi manusia.

Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Hari Pangan Sedunia, HPS, Nasional, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, 2023, Penyejuk Iman, Pewartaan, Umat Katolik
Misa Pembukaan Komisi PSE KWI pada Peringatan HPS

Selanjutnya Bapa Uskup mengingatkan perutusan para pegiat Hari Pangan Komisi PSE sebagai anggota Gereja. Seruan Yesus kepada para murid: “Jangan biarkan mereka pergi, Kamu harus memberi mereka Makan!” menjadi acuan spiritualitas. Memberi makanan tidak berarti kita setiap hari membagikan “Nasi bungkus” karena uang kita tidak cukup untuk itu, tetapi “memberi makanan” juga berarti membantu orang agar mampu bercocok tanam dengan baik, mampu mengelola uang dengan baik, membantu orang dapat mengelola tanah dengan baik di tanahnya masing-masing.

Perayaan Ekaristi Pembuka yang sempat tertunda karena perjalanan bapa uskup yang harus mengalami beberapa kendala ini diwarnai dengan dekorasi unik; disesuaikan dengan tema hari pangan. Altar dihiasi dengan berbagai hasil bumi : Gabah, Kelapa, Ubi, Kol, wortel salak, jagung, alpukat siwalan, dll dan keseluruhan tempat dihiasi dengan foto-foto keberadaan lingkungan dan usaha-usaha pastoral tentang pangan di seluruh Indonesia.

Sebelum Perayaan Ekaristi, sambil menanti kedatangan Bapa Uskup, Rm A. Suyadi, SJ sebagai ketua panitia menyampaikan sambutannya, mengungkapkan rasa Syukur dan terima kasih kepada banyak pihak yang sudah berkontribusi Persiapan pertemuan dan berharap agar pertemuan ini dapat menjadi inspirasi untuk melakukan gerakan di Keuskupan masing-masing.

Sementara itu Romo Ewaldus, Sekretaris Komisi PSE, KWI, menerangkan kepada para peserta tema Revitalisasi Gerakan HPS adalah “Mewujudkan Pangan Berkeadilan, Berani berubah untuk berbuah”. Revitalisasi artinya mau Tetap maju menghidupkan Gerakan Hari Pangan Sedunia bersama Gereja Katolik Indonesia.

Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Hari Pangan Sedunia, HPS, Nasional, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, 2023, Penyejuk Iman, Pewartaan, Umat Katolik
Para Peserta PERNAS pada Peringatan Hari Pangan Sedunia

Romo Ewal menegaskan bahwa ada 3 Fokus yang mau digerakkan terus-menerus supaya apinya tidak padam: Pertama, Pangan sebagai anugerah Allah karena itu kita pantas bersyukur dan menghargai pangan itu dengan Gerakan iman dan moral. Kedua, Solidaritas Pangan, kita ingin berbagi karena pangan itu anugerah Tuhan bagi semua orang tanpa dikecualikan. Ketiga, Membangun, Mengembangkan ketahanan, kedaulatan Pangan supaya tersedia untuk kita semua, yang sehat generasi masa kini dan masa yang akan datang.

Sebanyak 67 peserta yang berasal dari berbagai Keuskupan hadir dengan membawa makanan khas dari daerah masing-masing, sehingga para peserta dapat mengenal dan mengetahui aneka macam makanan dari berbagai nusantara.
Sesudah Perayaan Ekaristi, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM.Cap memberikan sedikit pengantar dan membuka secara resmi pelaksanaan Pertemuan Nasional Hari Pangan Sedunia dengan memukul Tifa sebanyak 7 kali.
Selamat Mengadakan Pertemuan Nasional Hari Pangan Sedunia, Berani Berubah dan Berbuah.