Di bawah pemerintahan baru saat ini, Italia sedang menggodok sebuah peraturan baru tentang larangan berbelanja pada hari minggu. Larangan dimaksud mencakup waktu pembukaan dan penutupan pusat-pusat perbelanjaan besar.
Wakil Perdana Menteri Italia yang baru, Luigi Di Maio mengatakan bahwa peraturan baru itu akan memberi kesempatan yang lebih besar bagi keluarga-keluarga untuk berkumpul bersama.
Berbicara pada hari Minggu (10/9/2018), Di Maio mengatakan lebih jauh bahwa pemerintah Italia saat ini sedang berusaha membalikan liberalisasi undang-undang tahun 2012 lalu tentang berbelanja di pusat-pusat komersial. Undang-undang ini dibuat pada masa pemerintahan Perdana Menteri Mario Montini, tetapi ditentang keras oleh Gereja Katolik Italia.
“Liberalisasi ini sebenarnya menghancurkan keluarga Italia. Kita perlu mulai membatasi waktu pembukaan dan penutupan lagi,” kata Di Maio, sebagaimana diberitakan Reuters.
Sebagaimana diketahui bahwa penetapan aturan tentang berbelanja di pusat-pusat perbelanjaan besar menjadi sebuah kecenderungan di banyak negara di benua biru, Eropa. Pada bulan Maret lalu,Polandia berhasil membuat undang-undang yang melarang berbelanja pada hari Minggu. Langkah pemerintah Polandia ini didukung penuh oleh Gereja Katolik dan Solidaritas Serikat Pekerja yang berjuang untuk hari libur bagi para pekerja.
Jika nantinya pemerintah Italia berhasil membuat undang-undang tersebut, maka Italia akan bergabung dengan beberapa negara Eropa lainnya seperti Hungaria, Jerman, Prancis, dan Spanyol yang telah lebih dahulu membatasi kegiatan berbelanja pada hari Minggu.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.